TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Ketua Umum Equestrian Indonesia (Eqina) atau Komisi Equestrian PP Pordasi 2015-2019, Jose Rizal Partokusumo, menyatakan, apabila organisasi sudah berjalan dengan kondusif, maka pencapaian era prestasi atlet berkuda ketangkasan bukan sekadar euforia.
"Menuju era prestasi, hanya merupakan soal teknis dan waktu saja," demikian dikemukakan Jose Rizal Partokusumo dalam penjelasan tertulisnya kepada 'Tribunnews", Rabu (16/12).
"Hal itu secara normatif dapat diukur dan diprogram untuk pencapaiannya," jelas Jose Rizal Partokusumo.
Jose menegaskan bahwa periode 2015 - 2019 akan penuh dengan perhelatan akbar yang dimulai dari PON 2016, SEA Games 2017, Asian Games 2018, dan terakhir SEA Games 2019.
PON 2016 akan dijadikan salah satu arena seleksi penentuan attlet nasional menuju SEA Games 2017, Malaysia.
"SEA Games 2017 adalah sasaran antara menuju Asian Games 201," tegas Jose.
Asian Games 2018 adalah sasaran utama prestasi Equestrian Indonesia, walau pun persaingannya akan sangat berat.
"Selaku tuan rumah tentunya akan menjadi credit-point tersendiri bagi kita jika dapat bersaing melawan kekuatan-kekuatan Equestrian negara-negara Asia yang prestasinya cukup mendunia," terang Jose.
"Mari kita tutup lembaran kelam perjalanan organisasi Equestrian Indonesia, meski harus kita jadikan hikmah sekaligus referensi dalam melangkah menyongsong masa depan Equestrian yang lebih cerah," harap Jose.
Jose menyatakan, kebersamaan dalam satu wadah keluarga besar Eqina-Pordasi adalah mutlak dan final.
Bravo Equestrian, jayalah Indonesia, tegasnya. tb