Peristiwa selanjutnya ketika Rian tidak mendapatkan surat panggilan PB Djarum sementara teman Rian mendapatkan surat panggilan tersebut.
Budi merasa kemampuan Rian bisa masuk ke PB Djarum. Ia lantas ke Kudus untuk menanyakan tentang Rian masuk penyaringan atau tidak.
"Masuk PB Djarum kan susah banget. Dari ratusan orang cuma masuk empat orang. Papah merasa yakin kakak masuk penjaringan. Lalu ke Kudus untuk menanyakan kakak lolos atau tidak. Sampai di sana ternyata kakak dinyatakan lolos masuk ke PB Djarum. Pihak Djarum sudah mengirimkan surat tapi ngga ada tanggapan. Kata pihak Djarum hampir dicoret. Papah paling support. Pelatih sejati kak Rian," kata Tika.
Budi bukanlah seorang atlet. Namun obsesi dan kegigihannya telah mampu mengantarkan Rian ke pentas Internasional.
"Sayangnya, ayah meninggal sebelum melihat kesuksesan kakak sekarang. Sekarang mereka berdua sudah ngga ada. Kuburan kakak di samping ayah. Biar nanti mereka main bareng di sana," canda Tika.
Wifky Windarto, junior Rian di PB Djarum Jakarta menyempatkan datang ke Semarang untuk menyampaikan duka ke keluaga.
Rian di mata Wifky sosok yang tak pelit berbagi pengalaman.
"Rian sering berbagi pengalaman dalam bermain dan melatih. Dia juga kadang suka cerita suka duka dia masuk ke PB Djarum hingga pelatnas," kenangnya.
Wifky terakhir berkomunikasi dengan Rian ketika akan berangkat Sirnas di Banjarmasin.
"Tiba-tiba dia telepon saya dan bilang pengen ketemu. Kangen katanya. Biasanya juga ngga kayak gitu. Mungkin udah firasat," ujarnya.
Sayur Mangut dan Terong
Kepergian Rian meninggalkan seorang istri, Anna Chamellia. Wajah Anna tampak kuyu malam itu. Anna mengenal sosok Rian sebagai orang yang pekerja keras.
"Suami saya sering cerita kegigihan papahnya waktu melatih dia sampai kayak sekarang," ujarnya.
Berbagi kebahagiaan, kata Anna, merupakan hal yang sering Rian lakukan.
"Dia baik banget orangnya. Suami saya suka ngasih uang buat orang atau keluarga yang lagi membutuhkan. Dia suka berbagi kebahagiaan sama orang lain," ujarnya.