Anak asuh Madya Firman itu berkali-kali mencoba menembak. Ubaya tercatat lebih produktif mencetak dengan tambahan 12 poin.
ITS mengendur dengan hanya menghasilkan 11 angka tambahan.
Meski begitu, modal keunggulan Ubaya di kuarter sebelumnya membuat tim berkostum putih ini masih tetap unggul.
Ubaya memimpin di akhir kuarter ketiga dengan skor 47-30. ITS terus berusaha mengejar.
Di kuarter keempat, tim berkostum hitam itu lebih produktif melepaskan tembakan dibandingkan Ubaya.
Namun, dari 22 kali percobaan menembak, hanya tiga bola yang berhasil masuk. Hasil itu tak cukup untuk menyalip lawannya. Akhirnya, Ubaya mampu menyudahi perlawanan ITS dengan tim lebih unggul.
Tim asal kampus yang terletak di bilangan Rungkut, Surabaya, itu memenangi laga dengan skor 53-36.
"Kami beruntung bisa menang. Saya belum puas meski bisa menang. Alhamdulillah ITS hari ini tidak bermain seperti biasanya sehingga kami bisa lebih leluasa bermain," ungkap Sapto Wahyu, pelatih Ubaya.