TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Institut Karate-Do Nasional (Inkanas) DKI Jakarta menjadi juara umum dengan raihan medali emas terbanyak pada Kejuaraan Daerah Karate DKI Jakarta 2018 di Manggala Wanabakti, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta, 11-12 September.
Mereka menjadi yang terbaik setelah mengumpulkan 19 medali emas, 21 perak, dan 17 perunggu pada event yang diikuti 375 atlet dari 18 perguruan karate se-DKI Jakarta itu.
Sementara posisi kedua peraih medali emas terbanyak direbut Perguruan Inkai dengan 14 medali emas, 12 perak, dan 30 perunggu.
Sedangkan tempat ketiga diduduki Perguruan Inkado dengan 7 emas, 1 perak, dan 2 perunggu. Termasuk satu emas Inkado disumbangkan karateka Asian Games 2018, Ceyco Hutagalung yang menundukkan karateka Inkanas Mega Chris di final kelas -68 kg putri.
Ketua Umum Forki Provinsi DKI Jakarta Meitra Mivida NR mengaku bangga dan puas dengan pelaksanaan Kejurda Karate DKI 2018. Selain event kejuaraan berjalan aman dan lancar, Forki DKI juga berkesempatan menyeleksi bibit-bibit atlet andal yang akan dipersiapkan di masa depan.
“Kami sangat senang dengan lancarnya pelaksanaan event ini. Dengan kejurda ini pula kami bisa melihat kualitas para atlet kami yang akan dipersiapkan untuk menghadapi ajang-ajang karate nasional yang menjadi agenda PB Forki. Yang terdekat tentunya ada Kejuaraan Piala Panglima VI pada 21-23 September mendatang,” ungkap Meitra Mivida.
Yang jelas, dari Kejurda Karate DKI Jakarta 2018 itu lahir sejumlah karateka potensial masa depan. Sebut saja di junior kumite putri kelas -48 kg ada Annisa Nur Anggraini asal Inkai yang merebut prestasi terbaik dengan mengalahkan karateka Inkanas Juliet Calista.
Begitu juga karateka Inkanas Dewi Nur Wijayanti mampu menjadi yang terbaik setelah mengalahkan karateka Inkanas lainnya, Ghina Nurazizah di final nomor junior putri -59 kg.
Di nomor putra juga muncul sejumlah bibit bagus macam Rio Jordan Manggar (Inkanas) yang menaklukkan karateka Inkai Dimas Permana di final junior kumite putra -76 kg.
Belum lagi karateka kata perseorangan putra M Zidane Bagaskara (Inkai), juga mampu menunjukkan kualitas terbaiknya dengam mengalahkan karateka Inkai lainnya, Tegar Restuning, di final kata perseorangan putra.
Sementara di kategori senior muncul sejumlah nama juara Kejurda, di antaranya Ceyco, Maharani Annisa (Inkado) di kelas 55 kg putri, Cinta Lia (Inkai) di kelas 61 kg putri, Edo Aldiansyah (Inkanas) di kelas -75 kg putra, Jock Reinald (Inkanas) di kelas -67 kg putra, dan Ardwi Batara Putra (Inkado) di kelas -60 kg putra.
Meitra Mivida menegaskan pihaknya telah menyiapkan sejumlah program untuk meningkatkan kualitas para atletnya.
Selain akan mengikutsertakan para karateka DKI potensial di ajang-ajang PB Forki, dia juga akan menyiapkan sejumlah try out di luar negeri untuk menambah jam terbang atletnya.
“Target besar kami tentu bisa menguasai PON. Dan yang terdekat adalah PON 2020 Jayapura. Kami berharap bisa sukses di ajang itu. Karena itu, kami akan menyiapkan para karateka dengan sejumlah program peningkatan kualitas. Salah satunya adalah memperbanyak pertandingan baik di dalam maupun di luar negeri,” ujar Ruri, panggilan akrab Meitra Mivida.
Pada PON 2016 Jawa Barat, Forki DKI harus puas di posisi runner-up dengan perolehan 3 medali emas, 5 perak, dan 6 perunggu.
Sementara posisi terbaik dipegang tuan rumah Jabar dengan 5 emas, 3 perak, dan 2 perunggu. Diikuti Sulawesi Selatan dengan 2 emas, 3 perak, dan 4 perunggu