TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertandingan pada babak kedua Asian Continental Chess Championship ditutup dengan hasil mengejutkan dari Tim Indonesia.
FM Mohamad Ervan berhasil mengalahkan GM Super dari Tiongkok di Babak Kedua, GM Wang Hao (2730).
Kemenangan tersebut diraih melalui adu taktik dan pertempuran yang luar biasa diantara keduanya.
“Kemenangan Ervan atas Wang Hao bukanlah kemenangan kebetulan, karena pertarungan berjalan ketat, penuh adu strategi, penuh taktik, bahkan pd langkah ke-16 Ervan harus menyerah kan kualitas Bentengnya ditukar Gajah lawan,” ujar Krisitianus Liem, Kapten Tim Catur Indonesia, Sabtu(15/12/2018).
Saat pertandingan kata Kristianus, Ervan mendapat kompensasi penguasaan diagonal panjang b1-h7 dengan Menteri dan Gajahnya.
Wang Hao yang memiliki tipe penyerang dan suka bangunan liar tidak mau bermain pasif dan bertahan.
Kondisi ini menguntungkan Ervan karena terjadi perang terbuka serta adu taktik.
Kristianus juga menjelaskan keunggulan tim Indonesia adalah beradu taktik.
Keunggulan inilah yang membuat GM Wang Hao sempat terseok-seok.
Pada langkah ke-32 saat Menteri Ervan masuk ke petak e6 menyerang Benteng Hitam di d7 seharusnya Wang memaksa pertukaran menteri dengan skak di petak g6 dimana permainan akan berjalan imbang lagi.
Tetapi Wang malahan memilih menumpuk Benteng ld lajur-d menyerang bidak d2.
Pada saat itulah Ervan mengorbankan Gajahnya di petak g7.
Langkah kejutan ini yang membuat Wang Shock dan membuatnya tidak ada pilhan selain harus memakan gajah.
“Wang baru saja menjalankan 32. Bfd8. Dalam waktu pikir yang tinggal satu menit, Wang tidak menyangka bakal ada korban Gajah: 33.Gxg7 Rxg7 34.Bg2+ dan terpaksa Wang menutup skak dengan menterinya. Sebab jika Raja mundur ke petak f8 datang mat dalam satu langkah, jika mundur ke h8 datang mat dalam tiga langkah. Setelah 34. Mg6 35.Kd4 Gc5 36.Bxg6 hxg6 37.Me5+,”ujar Kristianus.