Selain itu, LIMA juga membina mahasiswa non-olahraga lewat LIMA Training and Workshop yang bertujuan untuk berbagi pengetahuan yang dibutuhkan di dunia industri dan dunia kerja, serta menyediakan kesempatan kepada para mahasiswa untuk mengembangkan diri, baik hard skill maupun soft skill.
“LIMA sudah menjadi organisasi untuk menyalurkan bakat-bakat mahasiswa/i di bidang olahraga. Selain itu, LIMA juga memberikan pelatihan yang tujuannya untuk membangun soft skill mahasiswa. Hal itu sangat baik dan perlu dikembangkan. Semoga LIMA akan bertambah maju, bahkan mungkin bisa di olahraga lain," jelas Direktur Pendidikan dan Kemahasiswaan Universitas Padjadjaran Bandung, Wawan Hermawan.
PARA JUARA SALING BERSAING
Tim peserta pada putaran final ini merupakan saringan dari kompetisi regional yang dilaksanakan di empat kota masing-masing, Semarang, Bandung, Tangerang, dan Malang.
Dari laga empat kota tersebut sejumlah tim pemenang diregionalnya masing-masing siap bersaing menjadi yang terbaik di tingkat nasional.
Dari Conference Jakarta menyumbang tujuh tim, masing-masing empat tim putra dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Tangerang, Universitas Esa Unggul (UEU) Jakarta, Perbanas Institute Jakarta, Universitas Negeri Jakarta, serta tiga tim putri dari UPH, UEU, dan UNJ.
Sejumlah pemain berbakat muncul, antara lain Yesaya Alessandro Joseph Michael Saudale dari Universitas Pelita Harapan (UPH) yang merupakan pemain Tim Nasional Indonesia U18.
Ia pernah berperan besar dalam kemenangan Indonesia atas Kazakstan di FIBA Asia Cup U18 pada 2018 silam. Yesaya menjadi pencetak angka tertinggi dengan 26 poin, serta 10 rebound dalam pertandingan tersebut.
Di LIMA Basketball: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference Season 7, pebasket berusia 19 tahun tersebut mencatat top assist, top steal, dan menjadi pemain dengan efisiensi tertinggi, yaitu 96 poin.
Selain itu, ada Muhamad Arighi dan Kelvin Sanjaya dari UPH yang berpartisipasi bersama Tim Nasional Basket Putra Indonesia untuk membela negara di William Jones Cup 2019.
Ia bertandang ke Taiwan bersama alumnus LIMA lainnya, seperti rekan satu almamaternya, Juan Laurent Kokodiputra, Kaleb Ramot Gemilang dari Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB) dan Arif Hidayat dari Universitas Surabaya (Ubaya).
Selain itu, Erlan Perkasa dari Universitas Esa Unggul (UEU) yang pernah meraih dua emas di PON 2016 juga akan berpartisipasi di Nationals musim ini.
Yesaya bersama pemain UPH lain, Vallentinus Wongso, Patrick Nicholas, Ronald Puadawe, Winston Swenjaya, Nickson Gozal, dan Andrew Lensun juga bersaing di Pra PON 2019.
Selain putra, pemain putri UPH seperti Raska Mario, Fransiska Walandouw, dan Leonita juga turut berpartisipasi di Pra PON.