● Berhenti merokok
Guna menunjang kebiasaan sehat, Anda perlu memiliki kebiasaan baru dengan perlahan mengurangi konsumsi rokok. Akan lebih baik jika Anda berhenti merokok secara total agar kebiasaan sehat berlari ini berdampak pada kesehatan Anda.
● Mendengarkan musik
Bagi sebagian orang, berolahraga lari sambil mendengarkan musik sangat menyenangkan dan meningkatkan semangat. Namun, pastikan rute lari Anda di area yang aman. Untuk kenyamanan dan keselamatan, jika rute lari melalui jalan raya yang banyak dilewati kendaraan, hindari mendengarkan musik agar Anda dapat lebih berhati-hati saat berlari.
● Mencari rute baru
Jika dirasa membosankan, Anda dapat mengganti rute lari ke tempat lain, seperti ke taman yang lebih jauh dari rumah. Namun pastikan area tersebut mudah diakses agar Anda tidak malas untuk pergi.
● Melakukan pendinginan
Lakukan peregangan, terutama otot kaki, setelah berlari. Lakukan posisi seperti mendorong tembok dengan satu kaki di depan dan satu kaki di belakang. Cara lain, tekuk lutut ke belakang hingga tumit menempel pada bokong. Ganti dengan kaki satunya. Tahan tiap gerakan atau posisi selama 15-20 detik. Pendinginan ini juga diperlukan untuk menurunkan frekuensi detak jantung.
Jika dilakukan dengan konsisten, olahraga lari dapat mengurangi risiko kegemukan serta penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, stroke, dan penyakit jantung. Wanita juga dapat berlari di masa-masa seperti kehamilan, pramenstruasi, hingga menopause, asal menyesuaikan intensitas lari dengan kondisinya.
Namun, sebaiknya periksakan diri ke dokter terlebih dahulu jika Anda baru saja pulih dari cedera atau menderita penyakit tertentu, sebelum melakukan olahraga lari.
Itulah sejumlah kiat agar Anda tetap sehat memulai kebiasaan baru berolahraga lari atau jogging. Semoga artikel ini membantu Anda menjalankan kebiasaan yang sehat sepanjang tahun 2020. Dapatkan artikel kesehatan dan tips sehat lainnya secara gratis di ngovee.jovee.id.