Kompresi tersebut membuat bagian belakang motor jadi lebih rendah dan kemudan mengunci.
Dengan posisi tersebut, gravitasi jadi lebih rendah, sehingga saat start diharapkan dapat mengurangi terangkatnya ban depan.
Ban depan yang terangkat di saat start merupakan salah satu yang membuat start tersebut menjadi lebih buruk.
Repsol Honda Belum Mau Coba Alat Bantu Start
Berbeda dengan kebanyak tim lainnya, tim Repsol Honda masih belum mau menggunakan alat bantu start di motornya.
Alat bantu start tersebut sebelumnya sudah digunakan oleh tim pabrikan Ducati pada musim lalu.
Dikutip dari Kompas.com, diketahui Yamaha pun mulai melakukan uji coba bantu start tersebut (Holeshot Device).
Baca: Motul Ingin Dukung Perhelatan MotoGP Indonesia Tahun 2021
Baca: 4 Rivalitas Terpanas dalam Sejarah MotoGP, Valentino Rossi dan Max Biaggi Saling Sikut di Arena
Meski belum akan mengikuti langkah dua tim tersebut, Holeshot Device bukanlah merupakan hal yang asing pagi Honda.
Pada 12 tahun yang lalu, Honda sebenarnya juga pernah bereksperimen dengan alat serupa di MotoGP.
Holeshot Device tersebut seperti yang digunakan di motocross.
Bedanya, jika di motocross, alatnya diletakkan di suspensi depan, jika di MotoGP diletakkan di suspensi belakang.
Direktur Honda Racing Corporation (HRC) Tetsuhiro Kuwata mengatakan, honda selalu melakukan penelitan terhadap teknologi seperti itu.
Namun, menurutnya, alat bantu start tersebut belum memberikan keuntungan yang besar.
"Tapi, jika kami tidak yakin, kami akan terus mengembangkan sistemnya. Kami juga tidak tahu kapan akan bisa menggunakannya."
"Tapi, kami juga mempertimbangkan mengenai alat tersebut," ujar Kuwata, saat ditanya Kompas.com, di sela-sela presentasi Repsol Honda Team, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
(Tribunnews.com)(Kompas.com/Gilang Satria)