Keputusan tersebut diyakini bisa membuat para atlet sekarang bisa lebih tenang untuk menjaga kesehatan sekaligus keselamatan diri masing-masing.
"Ini bagus untuk semua orang karena kita sekarang dapat fokus pada kesehatan dan keselamatan kita," ujar Hendrawan, seprti dilansir dari The Star.
"Para pemain juga memiliki waktu yang lebih untuk mempersiapkan diri," tambahnya.
Kedua, Hendrawan mengaku cukup khawatir penundaan tersebut berdampak pada ritme permainan yang telah dibangun anak asuhannya.
"Disisi lain, semua pembatalan turnamen ini akan mematahkan ritme pemain kami yang semuanya masih muda," beber Hendrawan.
"Saya khawatir mereka tidak memiliki kedewasaan untuk menangani situasi ini," jelasnya.
Kekhawatiran yang dirasakan oleh sang pelatih tentu cukup beralasan.
Mengingat performa tunggal putra Malasyia dapat dikatakan tengah meningkat.
Misal, Lee Zii Jia yang muncul sebagai pebulutangkis andalan baru Malaysia sektor tunggal putra.
Performa Lee Zii Jia juga dapat dikatakan cukup impresif dalam beberapa tahun terakhir.
Ia mampu bertransformasi menjadi pebulutangkis yang tidak bisa diremehkan begitu saja kualitasnya.
Baca: Peringkat Teranyar BWF Sektor Tunggal Putra, Kento Momota Belum Terkejar, Ginting & Jojo Turun
Baca: Yuta Watanabe Optimis Raih Emas Olimpiade Tokyo 2020 Setelah Menang All England
Terbaru, Lee Zii Jia berhasil melaju hingga partai semifinal All England 2020.
Sehingga ditundanya berbagai turnamen bulutangkis dunia termasuk Olimpiade dikhawatirkan mengganggu momentum para pebulutangkis muda Malaysia, termasuk Lee Zii Jia.
Selain Zii Jia, Cheam June Wei juga mampu menjadi andalan lain tim Malaysia pada masa depan.