TRIBUNNEWS.COM - Salah satu turnamen bulutangkis bergengsi dunia bertajuk Piala Thomas dan Uber Cup 2020 terancam mengalami nasib yang sama dengan Olimpiade.
Turnamen Piala Thomas dan Uber Cup pada tahun ini sedianya akan digelar pada tanggal 16 hingga 24 Mei 2020 di Aarhus, Denmark.
Tetapi, Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) telah memutuskan merubah jadwal pelaksanaan turnamen bergengsi bulutangkis dunia tersebut.
BWF secara resmi mengundur waktu pelaksanaan turnamen Thomas dan Uber Cup menjadi tanggal 15 sampai 23 Agustus di tempat yang sama.
Mundurnya pelaksanaan turnamen Thomas dan Uber Cup 2020 menjadi ajang kesekian kali yang terpaksa terganggu akibat pandemi Covid-19.
Terbaru, perhelatan Piala Thomas dan Uber terancam akan kembali mengalami kemunduran.
Baca: Liew Daren Ungkit Luka Lama, Kekalahan Tragis Final Piala Thomas 2014
Baca: Turnamen Piala Thomas 2020 Dipastikan Jadi Saksi Sejarah Pensiunnya Pebulutangkis Denmark
Hal ini dikarenakan pemerintah Denmark baru-baru ini memutuskan untuk memperpanjang larangan pertemuan dalam jumlah besar hingga akhir Agustus.
Sebelumnya penyelenggaraan Olimpiade yang telah didepan mata juga terpaksa mengalami penundaan hingga setahun kedepan.
Bukan tidak mungkin jika penyelenggaraan turnamen Piala Thomas dan Uber 2020 mengalami nasib yang sama dengan Olimpiade yang terpaksa diundur.
Menyikapi situasi tersebut, BWF bersama Asosiasi Bulutangkis Denmark kini tengah mencari klarifikasi dari otoritas Denmark perihal definisi pertemuan besar tersebut.
Kedua pihak ingin menanyakan perihal larangan tersebut, apakah berpengaruh dengan rencana penyelenggaraan Thomas dan Uber yang akan dihelat di Denmark.
"Ada sejumlah skenario yang dipertimbangkan tetapi kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan semua atlet, rombongan, offisial, dan komunitas bulutangkis yang lebih besar menjadi prioritas utama kami," kata BWF dalam sebuah pernyataan lewat situs resminya.
"BWF dan semua pihak di Denmark akan terus bekerja menuju solusi dan akan membuat pengumuman lebih lanjut begitu informasi baru kami dapatkan," lanjutnya.
Sebelumnya, BWF terpaksa juga telah membatalkan sejumlah agenda turnamen bulutangkis bergengsi dunia karena alasan yang sama.