"Saya bisa bermain di nomor tunggal kedua, kehadiran saya akan memberikan kedalaman dan opsi dalam tim," tegas Liew Daren.
Apalagi, Liew Daren menyadari peringkat tidak menjamin apapun bagi pebulu tangkis Malaysia untuk masuk tim Piala Thomas.
Dua tahun lalu, ia bahkan gagal masuk ke final Bangkok meskipun ia berada pada peringkat kedua dibawah Lee Chong Wei.
"Saya telah menjadi nomor dua nasional selama dua tahun terakhir, tetapi saya tidak dipanggil untuk acara tim apapun kecuali Asian Games," sesal Liew Daren.
"Saya selalu siap untuk mengharumkan nama bangsa, tetapi saya belum tahu kriteria seleksinya," jujurnya.
Peluang Liew Daren cukup terjal memang untuk bisa lolos sebagai delegasi Malaysia dalam perhelatan Piala Thomas 2020.
Mengingat sudah banyak pebulu tangkis muda yang muncul seperti Lee Zii Jia, Soong Joo Ven, hingga Zulkarnain Zainuddin.
Liew Daren Ungkit Luka Lama, Kekalahan Tragis Final Piala Thomas 2014
Liew Daren mengaku momen kekalahan dalam partai final Piala Thomas 2014 itu menjadi salah satu titik terendah dalam karirnya.
Pebulutangkis kelahiran Kuala Lumpur itu juga tak sanggup menahan luapan air mata karena ia begitu kecewa dengan hasil pertandingan itu.
"Saya tidak bisa menahan air mata begitu saya meninggalkan arena permainan karena saya benar-benar hancur oleh kekalahan itu," kenang Liew Daren.
Salah satu faktor yang membuat Liew Daren sangat kecewa karena ia memiliki tekad untuk memberikan poin kepada timnya.
"Saya merasa bisa menang setelah melakukan comeback di babak kedua dan saya ingin menang demi negara, tim, dan saya sendiri," lanjutnya.
Baca: BAM Usulkan Perubahan Jadwal Malaysia Open 2020 ke BWF
Baca: Pelaksanaan Piala Thomas & Uber Mundur, Direktur Pelatih BAM Puji Keputusan BWF
"Karena saya belum pernah memenangkan pertandingan penyisihan grup baik saat melawan India dan Jerman," ujar pebulutangkis senior Malaysia tersebut.