Liew Daren mengakui andai dirinya mampu memenangkan pertandingan itu, ia yakin Malaysia akan menjadi tim yang lebih diperhitungkan lagi dalam ajang sekelas Piala Thomas.
"Itu bisa menjadi momen yang mengubah hidup yang akan berarti segalanya bagi saya sebagai pemain tim nasional," beber Liew Daren.
"Tapi pada akhirnya aku merasa hancur dan mengecewakan semua orang," sedihnya.
Bahkan, Liew Daren membocorkan suasana yang cukup menyedihkan ketika timnya kembali ke ruang ganti.
"Kembali ke ruang ganti, tidak ada yang berbicara maupun memulai percakapan," kenang pebulutangkis tunggal putra tersebut.
"Semua orang terlalu sedih untuk mengatakan apapun," ungkap Liew Daren.
Baca: Kejuaraan Bulutangkis Dunia Digelar Bersamaan Olimpiade Tokyo Bikin Antusias Lee Zii Jia/Aaron Chia
Baca: Piala Thomas 2020 Ujian Sesungguhnya Buat Pasangan Aaron Chia/Soh Wooi Yik
Ia menambahkan butuh waktu berbulan-bulan untuk bisa kembali bangkit dari momen terburuknya tersebut.
"Saya tidak punya nafsu makan selama beberapa hari berikutnya dan itu menghantui saya selama berbulan-bulan," sambungnya.
Sebagai pebulutangkis andalan tunggal putra, Liew Daren sejatinya berhasil menebus kesalahannya empat tahun kemudian.
Pebulutangkis berusia 32 tahun tersebut menebus kekalahan itu dengan berhasil melaju hingga parai semifinal Kejuaraan Dunia 2018.
Walaupun hanya meraih medali perunggu, dirinya mengaku cukup bangga dengan pencapaiannya tersebut.
Apalagi dirinya menyamai capaian yang pernah ditorehkan dua pebulutangkis Malaysia lainnya.
Dua pebulutangkis hebat Malaysia yang pernah meraih medali perunggu yakni Lee Chong Wei dan Wong Choong Hann.
Lee Chong Wei meraih medali perunggu kejuaraan dunia tepatnya pada tahun 2011 (London), 2013 (Guangzhou), dan Jakarta (2015).
Liew Daren saat ini menempati peringkat ke-41 ranking dunia sektor tunggal putra.
(Tribunnews/Dwi Setiawan)