Pembatalan empat turnamen tersebut tentu membuat jadwal bulu tangkis tahun ini semakin tak karuan mengingat memang belum ada kepastian kapan pandemi ini berakhir.
Baca: Demi Malaysia Terbuka 2020, Pihak Penyelenggara Minta Bantuan Dana ke Pihak BWF
Situasi tersebut tentu perlu disikapi secara jernih dan bijak oleh semua komponen yang terlibat dalam ranah tersebut.
Thomas Lund selaku Sekrataris Jenderal BWF mengungkapkan keputusan berat yang harus dikeluarkan tersebut utamanya demi keselamatan dan keamanan semua pihak.
Walaupun ia sendiri merasa kecewa dengan keputusan tersebut, namun urusan kesehatan masyarakat sekali lagi menjadi aspek yang paling diprioritaskan.
"Keputusan untuk membatalkan turnamen ini dibuat demi kepentingan kesehatan para pemain, penonton, relawan, dan asosiasi anggota," ujar Thomas Lund dilansir laman resmi BWF.
Baca: Ibarat Keluar dari Zonanya, Indra Wijaya Akui Antusias dengan Amanah Barunya
"Kami sangat kecewa harus membatalkan turnamen lagi, tetapi kami merasa bahwa kesejahteraan semua orang yang terlibat adalah hal yang paling penting saat ini,".
"Saya mengakui upaya besar yang dilakukan oleh asosiasi anggota kami di daerah selama proses ini dilalui dengan kesabaran dan komitmen mereka kepada BWF," jelasnya.
Lebih lanjut, Thomas Lund menyadari keinginan para penggemar bulu tangkis dunia yang ingin melihat para atlet kebanggaannya bisa bertanding kembali di atas lapangan.
Hanya saja situasi yang belum memungkinkan digelarnya turnamen dengan melibatkan para atlet membuat apa yang diinginkan bersama belum terlaksana.
"Kami berbagi kekecewaan dengan banyak orang di seluruh dunia yang juga menantikan kembalinya bulu tangkis dan kami menghargai semua dukungan yang ada," jujur Thomas Lund.
Baca: Momen Bersejarah Piala Thomas 1998, Indra Wijaya: Dilepas dan Disambut dengan Presiden yang Berbeda
"BWF akan terus menyesuaikan diri dengan perubahan untuk memastikan setiap kegiatan mematahui aturan protokol kesehatan dari WHO," tukasnya melanjutkan.
Setelah mengeluarkan keputusan tersebut, BWF dan para mitranya akan terus memantau situasi terbaru di daerahnya masing-masing di tengah pandemi Covid-19.
(Tribunnews/Dwi Setiawan)