"Saya paham pikiran seorang pembalap. Ketika Anda adalah seorang juara dunia, Anda akan menjadi target pembalap lain," kata Biaggi, dikutip dari GP One.
"Para pembalap muda akan mengerem terlambat hanya supaya mereka bisa mengatakan kalau mereka pernah menyalip seorang Valentino Rossi," ucap dia melanjutkan.
Di sisi lain, Biaggi yang juga merupakan juara dunia Superbike tersebut tak mau menyarankan Rossi untuk gantung helm.
"MotoGP adalah olahraga terbaik. Saya bisa paham alasan dia untuk melanjutkan karier dan tak punya nasihat untuknya," ucap Biaggi.
Baca Juga: Rumitnya Negosiasi dengan Petronas Yamaha karena Valentino Rossi Bukan Pembalap Biasa
Valentino Rossi resmi memperpanjang karier balap MotoGP-nya ke tahun 2021.
The Doctor akan membela Petronas Yamaha SRT dan bertukar tempat dengan Fabio Quartararo yang akan membalap untuk Monster Energy Yamaha MotoGP pada musim depan.
Tahun depan, Rossi akan genap berusia 42 tahun dan tetap menyandang status sebagai pembalap paling senior di kelas MotoGP.
Nego Kontrak Jadi 'Ribet'
Keistimewaan seorang Valentino Rossi juga membuat negoisasi terhadap tim barunya juga berlangsung alot dan ribet.
Rumor Valentino Rossi akan tetap membalap pada MotoGP 2021 dengan skuad Petronas Yamaha SRT sudah berembus lama sejak Februari 2020.
Namun, butuh waktu hingga delapan bulan kemudian hingga pihak-pihak terkait, termasuk Valentino Rossi siap untuk memublikasikan detail akhir kontrak yang akan mempertahankan pemegang sembilan gelar juara dunia tersebut, paling tidak selama setahun.
Menurut bos Yamaha, Lin Jarvis, sifat Valentino Rossi yang sangat berbeda dalam tim satelit Yamaha berarti bahwa kesepakatan itu butuh waktu lebih lama untuk diselesaikan daripada kontrak sebelumnya.
Baca Juga: Murid Valentino Rossi Sebut Pekan Ini Ducati Akan Umumkan Pembalap Pengganti Dovizioso