Ini adalah kesepakatan yang semakin rumit karena mencari cara terbaik untuk mengakomodasi permintaan staf dari Rossi.
Rossi disebut unik karena bekerja tidak hanya dengam mekanik yang sama. Tetapi, pembalap berjulukan The Doctor itu telah melakukan perjalanan antar tim dengan mekanik yang sama sepanjang kariernya dan menyebabkan konflik dengan Petronas.
Razali tidak ingin membubarkan skuadnya sendiri untuk memberi ruang bagi Rossi yang hanya memiliki kontrak satu tahun.
Kompromi akhirnya mengizinkan kepala kru dan mekanik data Rossi untuk bergabung, menggantikan Fabio Quartararo yang akan pindah ke tim pabrikan musim depan.
"Sejujurnya, saya pikir itu lebih baik daripada berada di tim pabrikan. Kami ingin menang, tetapi kami juga ingin bersenang-senang," kata Razlan.
"Kami tidak ingin dia membawa seluruh krunya. Dia bisa membawa kru utamanya dan itulah sebabnya kepala kru dan petugas data yang datang."
Razlan juga yakin bahwa kepindahan sementara tersebut mungkin dilihat oleh beberapa penggemar sebagai penurunan pangkat Rossi. Rossi pindah dari pabrikan ke tim satelit untuk pertama kalinya sejak 2001.
Rossi akan mengendarai mesin pabrikan 2021 dengan spesifikasi yang sama dengan motor yang akan dikendarai Maverick Vinales dan Fabio Quartararo tahun depan.
Rossi juga masih akan memainkan peran kunci dalam mengembangkan M1.
Dia juga akan mendapat keuntungan dari memiliki lebih sedikit tekanan yang datang daripada saat menjadi pembalap pabrikan.
Baca Juga: Franco Morbidelli dari Merasa Positif dan Marah Gagal Juarai MotoGP Catalunya 2020
Rossi akan bergabung dengan tim muda yang ramah, pemenang balapan, dan rekan satu tim untuk anak didiknya, Franco Morbidelli.
Dengan tidak ada komitmen untuk manajemen Yamaha yang harus Rossi jalani selama 20 tahun di berbagai tim pabrikan, Razali yakin bahwa itu adalah atmosfer yang benar-benar dapat membuat legenda MotoGP itu melaju lebih cepat daripada saat ini.
"Salah untuk berasumsi kami menginginkan Rossi karena popularitasnya. Kami menginginkan dia karena antusiasmenya, keinginannya untuk menjadi kompetitif dan mencoba memenangkan balapan," kata Razali.
"Kami akan mencoba yang terbaik untuknya dan kami berterima kasih kepadanya karena telah mempercayai kami. Tidak mudah untuk beralih dari pabrikan ke kami, tetapi dia melihat apa yang telah kami lakukan dalam dua tahun pertama kami," tutur Razali.
"Dia memiliki Franky (Franco Morbidelli). Mudah-mudahan itu membuatnya percaya diri dan yakin untuk datang kepada kami, dan sejujurnya saya pikir itu lebih baik daripada salah berasumsi."
"Kami tidak bekerja dengan cara pabrikan. Kami memiliki orang-orang yang berpengalaman, tetapi suasananya sangat berbeda," kata Razlan.
Membalap di Usia 41 Tahun
Keistimewaan lain yang dimiliki Valentino Rossi adalah mampu kompetitif di usia 41 tahun.
Pun, Valentino Rossi, menjelaskan susahnya menjadi tetap membalap di usia 41 tahun.
Valentino Rossi telah memutuskan untuk tetap mengikuti MotoGP pada 2021.
Keputusan Rossi untuk tetap membalap ini membuatnya menjadi pembalap paling tua atau paling senior di MotoGP.
Pembalap berjuluk The Doctor itu kini telah bergabung dengan Petronas Yamaha SRT yang merupakan tim satelit.
Baca Juga: PBSI Prioritaskan 5 Turnamen demi Antisipasi Kalender 2021 yang Padat
Rossi tentu tahu keputusannya menunda pensiun ini membuatnya tidak bisa menikmati hidup jadi orang biasa.
Sebagai atlet, Rossi juga harus menjaga pola hidup agar tetap bugar ketika waktu balapan tiba.
Dia kemudian mengungkapkan bagaimana susahnya tetap membalap di usia 41 tahun ini.
Rossi perlu menjaga motivasinya untuk tetap berjuang selama balapan berlangsung.
Baca Juga: Presiden BWF: Penundaan Turnamen Asia adalah Jalan yang Terbaik
"Semangat masih belum berubah dan masih mempunyai kehidupan yang baik, tetap tekanan yang tinggi tetap selalu ada," ucap Rossi dikutip BolaSport.com dari Motorsport-total.
"Terutama sekarang Anda masih menjadi atlet sejati di MotoGP. Anda perlu berlatih setiap hari dan menjaga gaya hidup. Ini tidak mudah."
"Rasa senang berkendara mengarungi satu lintasan adalah rahasianya. Jika Anda kehilangan perasaan itu, semua akan menjadi sulit," ucapnya menambahkan.
Rossi sekarang masih berjuang untuk menampilkan peforma gemilang.
Pembalap Italia itu sekarang menghuni peringkat ke-11 dengan 58 poin dalam klasemen MotoGP 2020.