News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Manny Pacquiao Janjikan Imbalan Uang, Pelaku Pembunuhan Temannya Masih Misterius

Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Drajat Sugiri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Legenda tinju dunia, Manny Pacquiao berjanji memberikan imbalan uang senilai Rp 141 juta bagi siapa saja yang berhasil menangkap pihak yang bertanggung jawab atas pembunuhan Christine Angelica Dacera - Christine Angelica Dacera, pramugari cantik yang ditemukan tewas di bak mandi kamar hotel.

Pacquiao sendiri mengenal akrab Dacera yang masih berusia 23 tahun ini.

Bahkan, ia mengenal sang pramugari terlebih dahulu, sebelum mengetahui keluarga Dacera.

Polisi setempat mengajukan tuntutan atas meninggalnya sang pramugari cantik lewat kasus pembunuhan dan pemerkosaan.

Pacquiao pun ikut buka suara dan membantu atas meninggal rekannya itu demi bisa menegakkan keadilan.

Tak ingin kasus yang sama terulang, Manny Pacquiao yang telah lama mendorong kebangkitan hukuman mati mencoba lagi mengangkat hal tersebut kali ini.

"Hal yang paling tidak saya sukai dari semuanya adalah pemerkosaan yang berujung pembunuhan, jadi saya mendorong hukuman mati," kata Pacman, dikutip dari laman New York Post.

Meskipun demikian, keinginan Pacquiao untuk menghidupkan kembali adanya hukuman mati tak berjalan mulus.

Pihak Komisi Hak Asasi Manusia (CHR) setempat, menilai bahwa hukuman mati tidak akan menyelesaikan akar penyebab kekerasan seksual yang berujung pembunuhan di Filipina.

CHR menilai, hukuman mati tidak akan menyelesaikan akar penyebab kekerasan seksual yang berujung pembunuhan di Filipina.

Juru bicara CHR, Jacqueline Ann de Guia menyatakan memberikan pernyataan untuk menanggapi seruan Manny Pacquiao.

"Komisi menyangkal seruan untuk memberlakukan kembali hukuman mati jika terbukti bahwa kematian Christine akibat kekerasan seksual," dikutip dari ASBS CBN

"Sementara pelaku pemerkosaan dan bentuk kekerasan seksual lainnya harus dimintai pertanggungjawaban, hukuman mati tidak akan benar-benar mengatasi masalah tersebut," juru bicara CHR Jacqueline Ann de Guia mengatakan dalam sebuah pernyataan.

"Kurangnya akses terhadap keadilan bagi para korban kekerasan seksual dan keluarga mereka serta kebencian terhadap perempuan dan impunitas dalam masyarakat kami yang berkepanjangan adalah akar penyebab pelanggaran ini," tambah De Guia.

Pihak CHR sendiri juga melakukan peneguran terhadap kepolisian setempat yang mengancam responden atas pengaduan pemerkosaan dan pembunuhan yang diajukan oleh pihak korban.

CHR juga telah mengirim tim beranggotakan 4 orang ke kantor polisi kota Makati untuk melakukan penyelidikan paralel atas kasus Dacera, Rabu (6/1/2021).

Sejauh ini jaksa penuntut menyebutkan hasil autopsi yang mengatakan Dacera meninggal karena "aneurisma aorta pecah".

(Tribunnews.com/Guruh/Giri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini