TRIBUNNEWS.COM, TOKYO- LAGU kebangsaan Indonesia Raya akhirnya berkumandang di Olimpiade Tokyo 2020 setelah ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu meraih medali emas.
Mereka meraih medali emas usai menaklukkan wakil China unggulan kedua, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan Senin (2/8) siang. Greys/Apri menang dua gim langsung 21-19, 21-15.
Prestasi ini menjadikan Greysia sebagai atlet bulu tangkis peraih medali emas tertua di ganda putri sepanjang sejarah olimpiade.
Sedangkan Apri menjadi atlet bulu tangkis peraih medali emas dengan usia termuda.
Sepanjang sejarah olimpiade, ada 13 pebulu tangkis Indonesia yang berpengalaman meraih medali emas. 13 pemain ini bermain di 8 sektor bulu tangkis.
Terdiri dari Susi Susanti (tunggal putri), Alan Budikusuma (tunggal putra), Rexy Mainaky dan Ricky Subagja (ganda putra), Tony Gunawan dan Candra Wijaya (ganda putra), Taufik Hidayat (tunggal putra), Hendra Setiawan dan Markis Kido (ganda putra), Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad (ganda Campuran), dan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu (ganda putri).
Saat bertanding di partai final Olimpiade Tokyo 2020, ini menjadi rekor Greysia/Apriyani terbaru terkait usia atlet ganda putri.
Greysia Polii berusia 33 tahun 356 hari. Dia menjadi peraih medali emas tertua di ganda putri Olimpiade. Rekor sebelumnya dipegang oleh Zhang Ning dari China yakni 33 tahun 89 hari pada Olimpiade Beijing 2008.
"Greysia Polii #INA (33 tahun 356 hari) menjadi peraih medali emas Olimpiade Bulu Tangkis tertua! Dia memecahkan rekor sebelumnya, Zhang Ning dari China (33 tahun 89 hari) di Beijing 2008. Usia hanyalah angka! Greysia juga sekarang menjadi peraih medali putri tertua!" tulis akun BadmintonTalk di Twitter.
Apriyani Rahayu juga menorehkan prestasi istimewa. Dia menjadi atlet termuda peraih emas di ganda putri Badminton. Ini memecahkan rekor sejarah badminton Olimpiade dengan umur 23 tahun 3 bulan.
"Dia dipasangkan dengan Greysia Polii pada 2017. Dia adalah pemain ganda putri termuda di Olimpiade Tokyo 2020. Dia peraih medali emas ganda putri pertama dari Indonesia. Dia adalah Apriyani Rahayu," tulis akun BadmintonTalk lagi.
Selain memecahkan rekor usia peraih medali emas dari cabang olahraga bulu tangkis, Greysia/Apriyani juga telah memecahkan sejumlah rekor lainnya.
Mereka adalah ganda putri Indonesia pertama yang menembus babak semi final dan final Olimpiade. Sejak badminton digelar pertama di Olimpiade Atlanta 1992, belum ada ganda putri Indonesia yang mampu melewati babak perempat final.
Mereka juga memecahkan rekor sebagai ganda Putri Indonesia pertama yang berhasil meraih medali di Olimpiade.
Jia mengakui setelah kekalahan bahwa dia masih sedikit gugup karena ini adalah pertama kalinya mereka bermain di olimpiade.