Ada momen di mana ibunda Greysia harus bekerja ekstra keras untuk memenuhi kebutuhan serta perlengkapan bulutangkis sang putri tercinta.
Itu terjadi dikarenakan kehidupan Greysia bersama ibunya, secara ekonomi, serba terbatas.
"Jadi dulu itu mama jahit baju, usaha sendiri untuk memenuhi kebutuhan bulutangkis Greysia. Serba terbatas keadaan (ekonomi) mereka, karena mereka hidup berdua," tutur Ade.
Kendati hidup dengan segala keterbatasan, kata Ade, Greysia sama sekali tidak pernah mengeluh.
Greysia justru terus riang dan tidak pernah lelah berusaha untuk menjadi pebulutangkis profesional.
"Dia menerima segala keadaan. Yang penting bagi dia adalah bisa main bulutangkis, bisa bertanding, bisa juara. Dari kecil memang tidak banyak mengeluh anaknya. Sudah kuat dari kecil anak itu," pungkas Ade Polii.