TRIBUNNEWS.COM, AARHUS - Final Thomas Cup adalah partai yang sangat emosional, butuh kekuatan dan pengalaman terbaik.
Namun,Tim Thomas Cup Indonesia akan menghebohkan dunia jika ganda 'dadakan', Daniel Marthin/Kevin Sanjaya Sukamulyo mampu mematahkan keraguan.
Pelatih Ganda Putra Indonesia, Herry IP, mengungkapkan, Marcus tak dimainkan karena sudah sangat kelelahan.
"Kondisi Marcus sudah capek berat. Waktu 24 jam istirahat tidak cukup pemulihannya. Tenaganya sudah habis. Ibarat mobil, tangki bahan bakarnya mungkin cuma isi setengah," ujar Herry.
Jadi, dikatakan Herry, "Tidak cukup bagi Marcus untuk main final yang menuntut kesiapan stamina yang penuh. Selain itu, kakinya juga sudah kurang cepat."
Sebetulnya, sebelum memutuskan untuk memilih Daniel Marthin, Herry bertanya kepada dua pemain senior, Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan, siapa yang siap berpasangan dengan Kevin.
Akan tetapi, Hendra dan Ahsan ternyata tidak siap jika harus bertanding dengan pasangan baru.
Seperti diketahui, Tim Thomas Cup Indonesia harus menurunkan kekuatan terbaik untuk mengakhiri paceklik gelar 18 tahun, apalagi yang dihadapi di final adalah China.
Final Thomas Cup 2020 antara dua tim paling sukses dalam koleksi gelar itu akan digelar di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Minggu (17/10/2021) pukul 18.00 WIB atau siang waktu setempat.
Indonesia sudah mengumpulkan 13 gelar Piala Thomas, sedangkan China 10.
Namun, Indonesia terakhir kali juara tahun 2002 atau sudah 18 tahun lalu.
Sedangkan China merupakan juara bertahan setelah menekuk Jepang 3-1 dalam final Thomas Cup 2018 di Bangkok, Thailand.
Ambisi China untuk mempertahankan gelar semakin berapi-api karena telah menjuarai Uber Cup 2020, sehingga kedua trofi itu kembali bisa disandingkan dan dibawa pulang ke negerinya.
Seberapa kuat Tim Thomas Cup Indonesia saat ini untuk menghentikan China?