TRIBUNNEWS.COM - Tawa Marc Marquez menghiasi kondisi sulit yang tengah dihadapi tim Honda pada pentas MotoGP 2022.
Benar, tim berlogo sayap tunggal mengepak itu sudah meraih satu podium di musim ini.
Tepatnya pada seri pembuka MotoGP 2022 yang berlangsung di Sirkuit Losail, Qatar, adalah Pol Espargaro yang menyelesaikan balapan di P3 kala itu.
Namun selepas start ideal untuk memulai musim anyar, Honda bak kehilangan tajinya.
Baca juga: Apes Ducati Belum Tuntas, Bagnaia Terancam Absen di MotoGP Spanyol 2022 Akhir Pekan Ini
Baca juga: Logistik Pembalap Saat MotoGP Mandalika Tak Kena Pajak, Bagaimana Dengan MXGP Samota Sumbawa?
'Sayap tunggal' mereka tiba-tiba lumpuh dan tak lagi bisa mengepak untuk membawa para pembalapnya meraih hasil tertinggi.
Terbaru adalah balapan di Sirkuit Portimao, Portugal. Rider Honda yang menorehkan hasil terbaik ialah Marc Marquez dengan finis di urutan keenam.
The Baby Alien hanya bisa tertawa terbahak-bahak ketika ditanya kondisi motor dan timnya kini.
"Saya memenangkan Piala Honda," kata Marc Marquez, sembari tertawa, dikutip dari laman Mowgmag.
Di sini lah definisi sakit yang tak berdarah.
Marquez di MotoGP 2022 sejauh ini hanya bisa menjadi yang terbaik di paddock-nya saja, bukan dalam pacuan gelar juara dunia.
Baca juga: Apes Ducati Belum Tuntas, Bagnaia Terancam Absen di MotoGP Spanyol 2022 Akhir Pekan Ini
Honda memang tengah mengalami periode buruk setelah Marquez diterpa badai cedera sejak awal musim 2020.
Prestasti mereka seketika menukik tajam. Honda yang identik dengan persaingan gelar juara dunia, kini kesulitan uuntuk bersaing di grid depan.
Marquez tak bisa menutupi fakta tersebbut. Kenyataan pahit harus diungkapkan Marquez di sela tawanya.
"Yang benar adalah fakta baik sapa (pembalap) maupun motor Honda tak ada lagi yang bisa berjuang untuk perburuan gelar juara dunia," terangnya menambahkan.
RC213V memang mengalami perombakan yang tergolong radikal untuk musim ini.
Dan faktanya, kuda besi pabrikan Jepang tersebut tak ramah di semua lintasan.
Tidak seperti saat membawa Marquez menjadi juara dunia kelas para raja selama enam kali.
Manajer Repsol Honda, Alberto Puig sendiri mengakui apa yang menjadi masalah timnya kini.
Baca juga: Jelang Tampil di SEA Games 2022, Tim Wushu Indonesia Bicara Musuh Terkuat
Ditinjau dari hasil balapan di Portugal, Puig mengaku tak terkesan atas pencapaian Marquez yang finis di zona perolehan poin.
"Poin positifnya memang kami lebih dekat dalam perolehan poin di perburuan gelar juara dunia. Namun itu bukan titik poin utamanya," terang Puig.
"Merampungkan balapan 16 detik di belakang pemenang merupakan hasil yang buruk, dan itu bukan tujuan kami."
Puig mengindikasikan bahwa RC213V memang masih 'setengah matang' dan masih dalam tahapan mencari-cari set-up terbaik.
"Motornya belum siap untuk bertarung demi kejuaraan dunia, dan itu memang kenyataannya."
Soal speed, masih kurang banyak, dan tidak hanya satu apesk itu saja. Berbagai komponen lainnya juga wajib dilakukan upgrade," tambah Alberto Puig.
"Dari hasil di Portimoao sudah menunjukkan bahwa motor kami masih tertinggal," imbuhnya.
Kini Honda menatap ke depan untuk seri keenam MotoGP 2022 di Jerez.
Puig tak memiliki ekspektasi tinggi di Negeri Matador nanti, kendati tim berlogo sayap tunggal ini memiliki rekam jejak yang apik di sana.
"Sekarang mari kita pergi ke Jerez, sebuah sirkuit di mana para pebalap kami biasanya cepat," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Giri)