Jika laga tersebut berhasil dimenangkan Syabda, maka Indonesia berhak lolos ke babak perempat final dengan status juara grup.
Sebelumnya, dua wakil Indonesia yang bermain pada dua laga awal melawan Korea Selatan sama-sama menelan kekalahan lewat permainan rubber game.
Dua kekalahan itu sempat membuat posisi Indonesia terpojok lantaran tim Merah Putih berpotensi lolos dengan status runner-up, bukan juara grup.
Adapun dua wakil Indonesia yang kalah pada dua laga awal yakni Anthony Sinisuka Ginting (Tunggal Putra) dan Kevin Sanjaya/Mohammad Ahsan (Ganda Putra).
Ginting yang sebelumnya sudah dua kali kalah beruntun kembali menelan hal yang sama saat bertemu wakil Korea Selatan, Heo Kwanghee.
Pada set pertama, Ginting kalah dengan skor 16-21 atas andalan utama tunggal putra asal Korea Selatan tersebut.
Ginting sempat membuka asa bisa menang setelah menyamakan skor pada set pertama dengan keunggulan 6 poin, yakni 21-16.
Baca juga: Anthony Ginting Keok dari Tunggal Korea, Singgung Soal Angin, Belum Sumbang Poin Buat Indonesia
Perjuangan Ginting untuk memberikan poin pertama bagi Indonesia harus sirna setelah kalah pada set penentuan.
Pemain bulu tangkis asal Cimahi itu dipaksa mengakui keunggulan Heo Kwanghee dengan skor 14-21 pada set ketiga.
Sementara, pasangan baru Kevin/Ahsan harus tertunduk lesu lantaran kalah melalui permainan rubber game melawan Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae.
Pada set pertama, pasangan Kevin/Ahsan kalah dengan skor 18-21, sebelum disamakan keduanya pada set kedua dengan kedudukan 21-13.
Usaha Kevin/Ahsan terlihat buntu pada set ketiga, akhirnya keduanya harus mengakui keunggulan lawannya dengan skor 12-21.
Pasangan Kevin/Ahsan pun gagal menyumbangkan poin pertama bagi Indonesia pada laga penentuan juara grup di babak penyisihan Piala Thomas 2022 tersebut.
Kini, dengan menyisakan satu wakil lagi, tentu Indonesia berharap kemenangan Shesar dan Fajar/Rian bisa menjadi titik balik nasib Merah Putih.
Status juara grup akan terasa menguntungkan Indonesia lantaran berpotensi melawan tim yang lebih ringan.
Dengan label juara bertahan pula, hal itu tentu akan menguntungkan bagi Indonesia yang berambisi mempertahankan gelar juara Piala Thomas 2022.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)