Wajak jika nantinya skuat asuhan Jeff Jiang ini menjadi tim yang ditempatkan pada urutan teratas untuk dikalahkan.
Namun Dony Haryono dkk tak semata-mata memiliki status sebagai juara bertahan saja. Namun memiliki statistik 'ngeri' yang bisa membuat lawan ketar-ketir.
Rekor impresif ditorehkan Timnas voli putra Indonesia kala menyabet medali emas 2019 lalu.
Sepanjang pagelaran SEA Games 2019 lalu, Nizar Zulfikar dkk selalu mengakhiri pertandingan dengan skor 3-0. Dari fase grup hingga laga final.
Itu artinya, Timnas voli putra Indonesia tidak pernah kecolongan satu set pun dari lawan-lawan mereka.
Fakta ini menunjukkan bahwa barisan spiker Timnas Indonesia ini klinis dalam memanfaatkan umpan yang disodorkan Nizar maupun Dio Zulfikri.
Rivan Nurmulki, Rendy Tamamilang, Dony Haryono, Dimas Saputra hingga Sigit Ardian menjadi tumpuan utama untuk mendulang poin lewat smash-smash mematikan.
Apalagi skuat asuhan Jeff Jiang tak mengalami perombakan signifikan untuk berlaga di Hanoi, Vietnam ini.
Setidaknya ada tiga modal penting yang dimiliki Timnas Indonesia untuk membuat keder para lawan.
Pertama, Rendy dkk merupakan juara bertahan. Kedua, barisan smasher yang klinis menjadi momok bagi pertahanan tim-tim lawan, dan terakhir, komposisi yang tak mengalami banyak perubahan jelas memiliki keuntungan dalam hal chemistry permainan.
(Tribunnews.com/Giri)