Variasi permainan Ginting tampak sangat berbahaya dan terus mengancam pertahanan solid yang dimiliki Lakhsya Sen.
Namun, Lakhsya Sen juga tak mau kalah begitu saja, ia mengandalkan drive dan smash lurus untuk mendulang poin.
Saling mengejar poin menjadi tanda bahwa keduanya sama-sama ngotot untuk memenangkan laga pertama, skor 5-4.
Ginting sebisanya harus mengurangi pukulan yang riskan agar tidak memberikan poin gratis kepada tim lawan.
Pemain asal Cimahi berusia 25 tahun itu tampak mulai menikmati permainannya meski belum mampu menjaga jarak poin dengan Lakshya Sen.
Smash tajam yang dilakukan Ginting akhirnya membuahkan hasil dan membuat skor berubah 9-7.
Interval pertama set pertama akhirnya berhasil dimenangkan Ginting dengan keunggulan empat poin, skor 11-7.
Ginting seakan mampu membuat lawannya mengikuti irama dan gaya bermainnya pada interval pertama dalam laga ini.
Dua poin beruntun didapatkan Ginting setelah permainan cepat yang ia mainkan berbuah hasil positif, skor menjauh 14-7.
Penampilan Ginting semakin ganas lantaran ia mempercepat tempo yang semakin menyulitkan Lakshya Sen dalam menjangkau shuttlecock.
Bahkan, Ginting mampu melakukan smash yang tak terduga dan atraktif yang membuat Lakhsya Sen terpeleset ketika meraih poin ke-16.
Ginting semakin tak terbendung setelah meraih 9 poin beruntun setelah interval pertama, skor 20-8.
Set pertama akhirnya berhasil ditutup dengan kemenangan oleh Ginting setelah smash silangnya tak bisa dikembalikan Lakshya Sen, 21-8.
Permainan smash silang, drive cepat, dan netting tipis menjadi andalan Ginting dalam laga final ini.