"Sejak berkarier di Honda, Marc selalu mengatakan apa yang dia ingin Anda ketahui," kata Noyes, dikutip dari laman Motosan.
"Dia adalah pembalap yang tak suka berbohong." tambahnya menjelaskan.
"Dengan semua kebenaran yang dikatakan itu, apa yang dia kemukakan adalah dia bukan lagi kandidat untuk menjadi juara dunia."
Tidak sempurnanya motor RC213V membuat Marquez harus bekerja keras.
Bagi Noyes, seolah-olah Marquez tidak mengendarai sepeda motor miliknya.
Saking buruknya performa motor RC213V, Noyes bahkan ragu jika dua pembalap Honda bakal meraih podium setelah ini.
"Dia bahkan bukan kandidat untuk podium," tambah Noyes.
"RC213V bukan lagi spek yang dia inginkan. Marquez tidak dalam tempat untuk bisa mengembangkan motor, dan imbasnya, pembalap Honda tersesat dalam perbruuan gelar juara," terang David Noyes.
Sejauh ini Honda memang baru satu kali meraih podium yakni lewat Pol Espargaro pada seri pembukaan di Qatar.
Sejak saat itu, performa motor Honda terus melempem.
Hanya Marquez yang bisa membawa motor Honda bersaing menuju lima besar.
Peringkat empat menjadi posisi finis terbaik bagi Marquez sepanjang musim ini saat membalap di negara kelahirannya.
(Tribunnews.com/Giri)