"Dalam hal ini, orang Jepang mungkin sedikit lebih konservatif. Mereka tidak se berani Ducati, Aprilia, atau KTM. Mereka tidak berani mencoba perubahan besar."
"Selain itu, Jepang masih lebih tertutup dan dibatasi daripada Eropa karena situasi korona," pungkasnya.
Akan tetapi dibalik itu, sebagai test driver Bradl tahu kalau Honda sedang tidak dalam performa terbaiknya.
Apalagi rider Honda yang tersisa kurang mampu bertarung di Kejuaraan Dunia MotoGP 2022.
Namun Bradl menganggap baik driver maupun tim harus menemukan solusi yang cocok untuk kembali ke jalur yang tepat.
"Sebagai test driver, saya juga tahu bahwa saat ini kami (Honda) tidak berada di jalur yang benar seperti yang kami inginkan."
"Sebagai test driver, Anda adalah pengemudi seperti orang lain. Anda selalu harus menemukan kompromi yang cocok," tutup Bradl.
(Tribunnews.com/Niken)