Perjuangan Warmia akhirnya membuahkan hasil. Tiga tahun berikutnya, Warmia tampil di ASEAN Para Games 2014 Myanmar. Di Myanmar Warmia sukses meraih dua emas dan dua perak
Warmia bisa tampil di Myanmar setelah sebelumnya mengambil sertifikat klasifikasi di China dengan biaya sendiri.
Sertifikat klasifikasi yang diakui dunia itu membuat Warmia tak lagi mengalami kesulitan saat tampil di berbagai kejuaraan.
“Saya pernah gagal dilempar terus suruh pindah ke voli duduk cuma saya tidak bisa jadi saya fokus untuk tetap di lempar saja sampai saat Indonesia jadi tuan rumah ASEAN Para Games tahun 2011 saya kena degradasi waktu itu tidak ada klasifikasi. Jadi saya masuk di kelas apa tidak tahu sementara saya masuk di F44 tapi F44 ini ada empat orang kan tidak boleh empat orang,” cerita Warmia.
“Setelah dari Peparnas di Riau itu terus saya ke Myanmar (APG) 2014. Di Myanmar saya masuk F43 jadi saya ambil klasifikasi sendiri ke China dengan biaya sendiri, waktu ada grand prix 2014 di China. Waktu di Myanmar saya dapat dua emas dua perak ASEAN Para Games. Ini sudah klasifikasi dunia jadi tidak berubah lagi. Saya sudah pernah ikut grand prix waktu di Tunisia dan China dua kali,” pungkasnya.