Putri Pendaki Indonesia Taklukkan Puncak Elbrus, Merah Putih Berkibar di Atap Eropa saat HUT ke-77 RI
TRIBUNNEWS.COM - Pendaki putri Indonesia, Khansa Syahlaa sukses menaklukkan puncak Elbrus di Rusia.
Diketahui, Gunung Elbrus adalah puncak tertinggi di benua Eropa berketinggian 5.642 mdpl.
Misi pendakian Khansa Syahlaa adalah mengibarkan bendera merah putih yang terlaksana pada 17 Agustus 2022 pukul 10.45 waktu Rusia.
Siswi SMA Labs School Rawamangun Jakarta ini menyelesaikan pendakian yang dimulai dari base Camp Garabashi pada 13 Agustus 2022.
Baca juga: Dua Pendaki Indonesia Siap Kibarkan Merah Putih di Puncak Gunung Denali di Alaska Amerika Serikat
Base camp Elbrus atau biasa dikenal dengan Garabashi atau Barrel Huts berada di ketinggian sekitar 3.800 mdpl.
Pendaki yang baru pertama kali menginjak Elbrus kerap menghabiskan waktu lebih lama di sini untuk melakukan aklimatisasi. Durasi waktu penyesuaian tubuh sangat bervariasi tergantung dari kebutuhan.
Porsi kegiatan yang dilakukan selama masa-masa penyesuaian di antaranya menjajal trek salju ala pendakian Alpine.
Latihan ini penting, terutama bagi pendaki Indonesia yang lebih sering bertemu medan tropis. Teknik pendakian penting dimiliki di Elbrus, terutama bergerak dengan memakai crampon maupun self-arrest. Selain itu juga ada menu latihan penyelamatan diri di salju.
Perjalanan mendaki dengan sudut kemiringan yang lumayan menguras tenaga. Dari ketinggian sekitar 3.800 mdpl pendaki berlatih mencapai ketinggian 4.700 mdpl di kawasan Pastukhova Rocks.
Baca juga: Cocok untuk Pendaki Gunung Pemula, Ini 5 Fakta Menarik Gunung Prau
Kondisi cuaca sangat berpengaruh dalam pendakian termasuk saat berlatih. Tak jarang sebelum sampai, pendaki harus turun kembali ke base camp karena cuaca tak memungkinkan.
Ujian fisik sangat terasa di babak latihan ini. Tidak sedikit pendaki yang diserang pusing dan terengah-engah.
Di ketinggian sekitar 4.200 mdpl, Khansa sempat mengalami pusing. Trik yang ia lakukan untuk mengatasi gejala penyakit ketinggian ini adalah dengan minum banyak air dan tidak memaksa diri.
Beruntung target pendakian puncak masih beberapa hari, sehingga ia memiliki lebih banyak waktu penyesuaian diri.
Perlahan fisiknya mulai mampu menyesuaikan hingga cukup tenaga untuk melakukan babak yang ditunggu, yaitu summit push yang akan dilakukan pagi buta pada 17 Agustus 2022.
Base camp masih amat gelap. Hari yang amat ditunggu tiba. Di Indonesia ketika masyarakat tengah sibuk menyiapkan upacara bendera, Khansa lamat-lamat mulai mengejar impiannya. Ditemani head lamp untuk menerangi perjalanan, kakinya menapak salju dari ketinggian 3.800 mdpl, 4.000 mdpl, begitu seterusnya.
Dingin sangat menusuk tulang, namun laporan cuaca hari itu membuat hati tenang. Angin berhembus normal, kemudian matahari perlahan menampakkan diri. Benar-benar situasi yang bagus dengan perkiraan 8-10 jam pendakian.
Setelah melewati Pastukhova Rocks, jalur sedikit berbelok ke kiri. Makin menanjak dari ketinggian 4.700-an mdpl ke 5.000-an mdpl. Fisiknya Khansa makin terasa dipompa sampai beberapa saat kemudian tiba di Saddle Point di ketinggian 5.400 mdpl.
Ini adalah titik berupa lembah yang diapit oleh dua puncak Elbrus. Puncak timur dan puncak barat. Selisih ketinggian dua puncak ini hanya sekitar 21 meter saja.
Khansa memompa tenaganya. Terus menggerakkan kakinya menapak salju mendekati marking berupa metal segitiga. Metal yang tidak lain sebagai tanda puncak barat gunung Elbrus di ketinggian 5.642 mdpl.
Ketika sang saka merah putih berkibar di Istana Merdeka pada pukul 10.00 WIB, sekitar empat jam kemudian berkibar pula dwiwarna lainnya di atap benua Eropa.
Pengibarnya adalah pendaki putri Khansa Shalaa.
Pendakian Puncak Elbrus bagi sebagian pendaki dunia dianggap seperti berlibur biasa.
Tingkat kesuksesan pendakian antara 80 persen hingga 90%, dengan musim pendakian yang paling bagus pada Juli hingga pertengahan Agustus.
Pada musim tersebut cahaya matahari melimpah, walaupun kadang cuaca berubah mendadak menjadi sangat berkabut dan dingin.
Khansa Shalaa berusia 16 tahun telah melakukan banyak pendakian. Tercatat sebelum sampai puncak Elbrus telah memuncaki 76 gunung.
Tidak heran jika pendakian ke-77 hendak dipersembahkan bagi Indonesia yang ber-HUT 77 pula dan dengan target salah satu puncak yang masuk dalam jajaran seven summits versi Reinhold Messner.
Dua puncak lain sebelumnya telah tercatat di portfolionya. Antara lain Carstensz Pyramid (Oceania, 4.484 mdpl) pada 201 dan Kilimanjaro (Afrika, 5.895 mdpl) saat 2019.
Sebelumnya pada 1 Agustus, Khansa Syahlaa dilepas oleh Menteri Parekraf Sandiega Uno dalam seremonial dan penyerahan bendera merah putih.
Satu lagi, tahun ini perempuan pendaki dari Indonesia mencapai atap dunia. Sebelumnya pada awal Juni 2022, Putri Handayani mencapai puncak Elbrus di Amerika. (*)