Dia mengakhiri race di Philip Island dengan menduduki podium ketiga.
Sedangkan pesaing utamanya, Fabio Quartararo yang menggawangi Yamaha, tidak berhasil merampungkan balapan alias DNF.
Hasilnya, Quartararo mengantongi 219 poin melorot ke posisi dua. Rider berjuluk El Diablo ini tertinggal 13 angka dari Bagnaia.
Mengingat MotoGP 2022 menyisakan dua seri tersisa, Malaysia dan Valencia, artinya menjadi seri final bagi Bagnaia dan Quartararo untuk mengamankan titel juara dunia.
Namun Bagnaia dalam kondisi yang diuntungkan. Selain faktor adanya team order, penampilan rider asal Italia ini lebih stabil ketimbang Quartararo.
Hitung-hitungan Bagnaia Gelar Pesta Juara Dunia di Malaysia
-Menang di Sepang (merebut 25 poin) dan Quartararo finis di P4 (13 poin) atau lebih buruk, apa pun posisi finis Aleix Espargaro.
-Finis kedua di Sepang (20 poin), dengan Quartararo finis P7 (9 poin) atau lebih buruk dan Aleix Espargaro tidak memenangi balapan.
Finis di posisi ketiga di Sepang (16 poin), dengan catatan Quartararo finis P11 (5 poin) atau lebih buruk sementara Aleix Espargaro tidak di dua besar.
-Finis P4 di Sepang (13 poin) sementara Quartararo P14 (2 poin) atau lebih buruk dan Aleix Espargaro tidak naik podium (finis tiga besar).
-Finis di posisi kelima di Sepang (11 poin) juga masih bisa membuat pembalap Italia itu merebut gelar juara dunia MotoGP 2022 asalkan Quartararo tidak mencetak poin sementara Aleix Espargaro tidak finis di podium.
(Tribunnews.com/Giri)