"Dia selalu mengikuti lawan untuk mendapatkan posisi, itu bukanlah hal yang baik," ucap Tardozzi.
Mendengar kritikan Tardozzi, Marc Marquez pun tak ambil pusing.
Juara dunia delapan kali itu mengakui bahwa memang ia terpaksa melakukan towing kepada rider Ducati karena motor Desmosedici GP saat ini memiliki kecepatan fantastis terutama di trek lurus.
Sementara, Marquez sering kehilangan banyak waktu saat melintasi trek lurus.
"Saya mengerti Ducati, tetapi saat ini mereka memiliki mesin motor yang gila dan mengikuti mereka adalah satu-satunya cara untuk tidak kehilangan waktu sampai 0,3 detik di dua sektor trek lurus (Sepang)," ungkap Marc Marquez.
"Jika saya memiliki mesin mereka, saya tidak akan menggunakan slipstream mereka, tetapi motor kami lebih lambat saat ini."
Tak mau ambil pusing disalah-salahkan, Marc Marquez pilih berbalik menyindir skuad Si Merah Borgo Panigale.
Ketika Marc Marquez sedang berada di puncak-puncaknya, ia pun merasa sudah sering jadi referensi towing para rider Ducati. Namun kala itu Marquez memilih bungkam dan tidak banyak cakap.
"Saya kan tidak melakukan apa pun yang melanggar aturan, saya tidak mengganggu siapa pun dengan menempatkan diri saya di belakang seseorang, tidak seperti apa yang dilakukan Morbidelli pagi ini, ketika dia melambat di lintasan," kata Marquez.
"Sekarang mereka (Ducati) mengeluh bahwa saya membuntuti pembalap mereka di trek, tetapi pada 2014/15/16 silam mereka melakukannya kepada saya dan saya tidak pernah mengatakan apa-apa," tegas Marquez. (Wawan Saputra/BolaSport/Nestri Y/SportFeat)