Maklum, dari empat pabrikan besar seperti Honda, Yamaha dan Suzuki, praktis hanya Ducati saja yang belum berhasil keluar sebagai juara dalam satu dekade terakhir ini.
2. Putus Rapor Merah Pembalap Italia
Seperti halnya Ducati, pembalap Italia juga bak mendapatkan kutukan.
Pasalnya, lebih dari satu dekade tidak ada pembalap asal Negeri Pizza yang berhasil merengkuh titel juara dunia MotoGP.
Kali terakhir pembalap asal Italia yang menyabet titel kampiun adalah musim 2009. Saat itu gelar juara dunia diberikan oleh Valentino Rossi yang membela Yamaha.
Dalam satu dekade terakhir, kejuaraan dunia MotoGP menempatkan pembalap Spanyol yang paling banyak menyabet gelar juara.
Manis lagi, pembalap yang berhasil kembali mengulang prestasi Valentino Rossi 13 tahun silam tak lain adalah anak didik The Doctor. Kebetulan Bagnaia adalah rider jebolan sekolah milik Rossi, VR46.
3. Ukir Sejarah Baru
Tidak ada pembalap yang pernah merengkuh gelar juara dunia MotoGP ketika dalam satu musim mengalami DNF alias tidak finis sebanyak enam kali.
Ini menjadi sejarah baru bagi Bagnaia. Tercatat dari 20 seri MotoGP 2022, Bagnaia mengalami DNF alias did not finis sebanyak enam kali.
4. Jebolan Sekolah Rossi Telurkan Juara Dunia Pertama
Francesco Bagnaia juara dunia MotoGP 2022 di grand prix Valencia menunjukkan sepak terjang Valentino Rossi dengan mendirikan akademi balap VR46 berbuah manis.
Francesco Bagnaia sampai juara dunia pembalap MotoGP musim ini, maka proses pembibitan dan pembinaan akademi balap Valentino Rossi sudah benar adanya.
Francesco Bagnaia menjadi alumnus pertama VR46 Riders Academy yang jadi juara dunia MotoGP.
(Tribunnews.com/Giri)