Bola dari Ou yang melebar menambahkan keuntungan untuk Daddies, skor 14-17.
Agaknya pemain senior ini kewalahan menghadapi serangan Liu/Ou yang didominasi permainan depan.
Tetapi Daddies tak menyerah begitu saja dan terus merapatkan jarak menjadi 17-18.
Permainan makin menegangkan di poin-poin kritis.
Ketenangan Daddies membuktikan permainan masih bisa direbut skor menjadi 19-19.
Game point set kedua pun diraih Daddies dengan skor 20-19.
Hendra/Ahsan memaksa pasangan China untuk melakukan rubber game dengan skor 21-19.
Baca juga: Kans Ginting Hadapi Viktor Axelsen di Final BWF World Tour Finals 2022: Saatnya Revans
Game ketiga dimulai dengan cepat.
Liu/Ou kembali mengajukan challenge untuk pada skor 3-1.
Beruntung, pukulan Daddies memang masuk dalam bidang lawan.
Servis dari Hendra/Ahsan juga dinyatakan out hingga langsung mengajukan challenge.
Pukulan Daddies pun memang masuk ke area lawan, skor menjadi 5-1.
Rally panjang terjadi hingga Ahsan memutuskan untuk tidak memukul bola karena sudah mengira akan out, kedudukan 7-4.
Namun, Liu/Ou tetap memberikan ancaman dengan mempertipis jarak 7-6.
Kesalahan komunikasi membuat Liu/Ou menyamakan kedudukan menjadi 9-9.
Keadaan berbalik, Daddies tertinggal 3 poin dari pasangan China, angka menjadi 10-13.
Sayang angka tak bergerak bagi Hendra/Ahsan, jarak semakin jauh 10-17
Game poin set ketiga pun diraih Liu/Ou dan berakhir dengan skor 12-21.
(Tribunnews.com/Isti Prasetya)