Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Indonesia, Joko Widodo sebelumnya sangat mendukung agar Indonesia ikut menawarkan diri sebagai tuan rumah Olimpiade 2036.
Seperti diketahui, bidding tuan rumah Olimpiade 2036 juga diikuti negara-negara besar lainnya seperti Mesir, Inggris, Turki, Spanyol, Rusia dan Qatar.
Negara Qatar yang baru saja sukses menggelar Piala Dunia 2022 diprediksi bakal jadi lawan terkuat pada bidding Olimpiade 2036 nanti.
Meski demikian, niat Indonesia untuk tetap mengajukan diri tidak menyerah begitu saja.
Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari pun bahkan sudah berbicara dengan petinggi olahraga di Qatar bahwa Indonesia siap bersaing.
“Hubungan saya dengan Qatar sangat baik sehingga saya tak melihat ini sebagai kompetisi. Pada satu momentum, saya ada komunikasi dengan mereka, saya bilang, kayaknya kita sama-sama akan menjadi tuan rumah Olimpiade. Ya, kita sama-sama mempersiapkan diri saja,” kata Oktohari dalam acara Kaleidoskop 2022 & What Next on 2023, pada Kamis (23/12/2022).
“Kan Olimpiade itu bukan selama-lamanya begitu. Artinya, kalau ada 2036, setelah itu 2040. Nanti tinggal komunikasi saja dengan mereka, mana yang lebih siap,” sambungnya.
Okto mengatakan hal lainnya yang membuat Indonesia tetap percaya diri yakni tahun depan Indonesia juga turut dipercaya menggelar beberapa kejuaraan internasional salah satunya Piala Dunia U-20 2023.
Tak hanya itu, Indonesia sendiri baru saja sukses mengadakan kegiatan G20 di Bali.
“Tahun depan kita akan menjadi tuan rumah Piala Dunia juga, U-20. Jadi kita harus percaya diri. Presiden RI (Joko Widodo) saja begitu percaya diri menjadi tuan rumah KTT G20, dan event itu betul-betul mencuri perhatian dunia. Sebab, secara ekonomi kita merupakan negara G20,” kata Okto.
“Jadi saya kira banyak faktor yang memperkuat bahwa Indonesia dapat menjadi tuan rumah 2036,” ujarnya.
Lebih lanjut, Okto juga mengatakan, sejauh ini pihaknya juga akan melibatkan International Olympic Committee (IOC) dalam perencanaan fasilitas pendukung untuk penyelenggaraan Olimpiade 2036 di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Dengan begitu, tutur Okto, fasilitas yang disiapkan menjadi infrastruktur yang paling sesuai untuk penyelenggaraan Olimpiade sesuai supervisi IOC.
“Jadi itu cara kita mengikat mereka sehingga dari awal IOC terlibat dalam menyiapkan sarana dan prasarana 2036. Ini masih ada beberapa tahun ke depan, bagaimana menyiapkan tuan rumah untuk olimpiade mana yang paling sesuai dengan mereka,” pungkasnya.