News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kaleidoskop 2022

Kaleidoskop 2022: Greysia Polii, sang Juara Olimpiade Ganda Putri 2020 Bareng Apri, Umumkan Pensiun

Penulis: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hadiah Diamond Spesial Buat Greysia Polii Saat Pensiun dari Bulutangkis

TRIBUNNEWS.COM- Tahun 2022 menjadi tahun terakhir dari karier gemilang Greysia Polii.

Greysia Polii yang lahir pada 11 Agustus 1987 di Jakarta mencapai karier tertinggi sebagai peringkat 2 di ganda putri pada 28 Januari 2016.

Dia memenangkan medali emas di ganda putri di Asian Games 2014, di Pesta Olahraga Asia Tenggara 2019 dan di Olimpiade Musim Panas 2020.

Polii resmi mengumumkan pengunduran dirinya dalam konferensi pers pada 3 Juni 2022 dan testimoninya di Istora Gelora Bung Karno pada 12 Juni 2022.

All England Open 2022 menjadi turnamen terakhirnya.

Pengumuman resmi soal Greysia Polii pensiun disampaikan dalam acara bertajuk Greysia Polii: Testimonial Day.

Baca juga: Jalan Greysia Polii Raih Medali Emas Olimpiade Mirip Kisah Messi Antar Argentina Juara Piala Dunia

Acara tersebut berlangsung sebelum partai final Indonesia Masters 2022, Minggu (12/6/2022), mulai pukul 09.00 WIB.

"Saya ingin ucapakan adalah rasa syukur atas segala hal yang sudah terjadi sampai sekarang," ucap Greysia dalam konferensi pers, Jumat (3/6/2022).

Gelar juara bergengsi sudah didapat Greysia Polii sepanjang 19 tahun kariernya, sejak bergabung di tim nasional bulu tangkis Indonesia pada 2003.

Dikutip dari Kompas.com, dalam periode tersebut, Greysia sejatinya kerap berganti pasangan tanding.

Mulai dari Heni Budiman, Jo Novita, Vita Marissa, Meiliana Jauhari, Nitya Krishinda Maheswari, hingga Apriyani Rahayu.

Akan tetapi, Greysia selalu mampu tampil solid bersama tandemnya dan tak pernah berhenti mempersembahkan prestasi untuk Indonesia.

Selain di sektor ganda putri, Greysia juga pernah bertanding di nomor ganda campuran bersama Muhammad Rijal dan meraih medali perak Kejuaraan Dunia Junior 2004 di Kanada.

Pada event yang sama, Greysia juga mempersembahkan medali perunggu di nomor ganda putri bersama Heni Budiman.

Adapun gelar juara turnamen individu BWF pertama Greysia diraih saat berpasangan dengan Jo Novita di Phillipines Open 2006.

Keberhasilan itu sekaligus membuat Greysia mulai mencatatkan namanya di pentas bulu tangkis dunia.

Greysia yang kemudian dipasangkan dengan Nitya sukses menapaki podium juara beberapa turnamen individu seperti Thailand Open, Chinese Taipei Open, Korea Open, dan Singapore Open.

Duet Greysia/Nitya juga berhasil mempersembahkan medali emas Asian Games 2014 dengan mengalahkan Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (Jepang).

Akan tetapi, kerja sama kedua pemain itu harus berakhir setelah Nitya mengalami cedera lutut serius yang mengharuskannya naik meja operasi pada Desember 2016.

Ditinggal Nitya, Greysia pun sempat dicoba dengan beberapa pemain, mulai dari Rosyita Eka Putri Sari dan Rizki Amelia Pradipta.

Pada Mei 2017 ia dipasangkan dengan Apriyani Rahayu dan langsung mencatatkan rapor positif dengan menjuarai Thailand Open dan French Open.

Mereka juga berhasil menjadi runner up Hong Kong Open 2017, semifinalis New Zealand Open 2017, dan menembus perempat final Korea Open.

Prestasi Greysia/Apriyani terus berlanjut hingga sukses meraih medali emas SEA Games 2019 setelah mengalahkan wakil Thailand, Chayanit Chaladchalam/Phataimas Muenwong.

Mereka kemudian berdiri di podium juara Indonesia Masters 2020 dan Spain Masters 2020. Titel di Spain Masters menjadi gelar terakhir mereka pada musim 2020 karena BWF membatalkan sisa turnamen akibat Covid-19.

Setelah berbulan-bulan tidak bertanding, Greysia/Apriyani mengawali musim 2021 dengan gelar juara Thailand Open sebelum akhirnya mencapai prestasi puncak yaitu emas Olimpiade.

Greysia/Apriyani tampil impresif di Olimpiade Tokyo 2020. Mereka tak pernah menelan satu pun kekalahan pada babak penyisihan grup.

Tren positif itu pun berlanjut hingga final dan mengalahkan Chen Qingchen/Jia Yi Fan (China) dengan skor 21-19 dan 21-15.

Selain Greysia Polii, atlet Indonesia lain yaitu Ni Ketut Mahadewi Istarani juga pensiun.

Ni Ketut lahir 12 September 1994 di Tabanan, Bali, mencapai karir tertinggi di peringkat 13 di ganda putri pada 25 Januari 2018.

Dia adalah bagian dari tim Indonesia yang memenangkan medali perak di Pesta Olahraga Asia Tenggara 2019, dan medali perunggu di edisi 2015 dan 2017, dan memenangkan 4 gelar di turnamen yang didukung BWF.

Dia mengumumkan pengunduran dirinya dari turnamen internasional pada 11 Juni 2022.

Internasional Challenge di Bahrain 2021 adalah turnamen terakhirnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini