Kendati demikian, Marquez tetap dalam misi menyamai tujuh gelar kelas utama Rossi tahun ini.
Semuanya itu bergantung pada kondisi fisiknya sendiri, dan performa motornya, yang bisa dilihat pada tahun 2022.
Misi 2023
Pembalap Honda asal Spanyol, Marc Marquez, memiliki sudut pandang unik dalam menyambut MotoGP 2023.
Marc Marquez (29) menyebut race MotoGP 2023 layaknya medan perang baginya merujuk kepada kondisi fisiknya sekarang.
Pembalap yang akan berusia 30 tahun pada 17 Februari ini menyebut sepanjang kiprahnya di kelas para raja dari musim 2013 hingga 2020 bak hamparan taman mawar.
Artinya, dia berhasil mengukir prestasi manis sebelum akhirnya badai cedera menghantam di awal musim MotoGP 2020.
Baca juga: MotoGP 2023: Antara 1 dan 63, Francesco Bagnaia Tentukan Pilihan Lewat Kenyamanan
Dominasi Marc Marquez memang sangat terasa, khususnya di edisi 2013 hingga 2019.
Bagaimana tidak, sejak debut di kelas premier, rider berjuluk The Baby Alien ini sudah mengemas enam gelar juara dunia (2013, 2014, 2016, 2017, 2018 dan 2019).
Satu-satunya musim yang bisa dikatakan gatot alias gagal total terjadi di MotoGP 2015.
Saat itu Marc Marquez harus merelakan gelar juara dunia jatuh ke pangkuan kompatriot senegaranya, Jorge Lorenzo.
Kariernya yang mengkilap ini diibaratkan The Baby Alien seperti tengah berjalan di hamparan taman yang penuh dengan bunga mawar.
Namun periode manis ini seketika sirna setelah Marc Marquez mengalami kecelakaan highside di MotoGP 2020, tepatnya seri perdana di Lusail, Qatar.
Kecelakaan horor tersebut membuat Marquez mengalami patah lengan kanan yang hingga sekarang dia sudah empat kali naik ke meja operasi.