Adalah Gregoria Mariska Tunjung (tunggal putri) dan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Ramadhanti (ganda putri) tumbang dengan pola yang sama.
Kedua amunisi tim Garuda tersebut sempat unggul duluan tapi di-comeback lawan-lawan mereka.
Gregoria Mariska misalnya, harus merana lantaran kalah di tangan wakil China, Han Yue.
Tampil trengginas pada gim pertama, tunggal putri peringkat ke-14 dunia itu dipaksa menjalani rubber game.
Menghabiskan waktu selama 64 menit, Gregoria tumbang di tangan unggulan kedelapan tersebut dengan skor akhir 21-19, 8-21, 16-21.
Pertandingan ketat juga dijalani Apriyani/Fadia yang menjadi ujung tombak nomor ganda putri.
Menghadapi wakil Thailand, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai, ganda putri peringkat kelima dunia itu tampil selama 84 menit.
Perjuangan Apriyani/Fadia benar-benar kandas usai takluk dengan skor akhir 21-16, 17-21, 18-21.
Fajar/Rian Paling Menyakitkan
Dari kekalahan para wakil Indonesia di babak delapan besar Indonesia Masters, gugurnya Fajar/Rian boleh jadi yang paling menyakitkan.
Kemenangan mereka berada di depan mata, namun di poin-poin krusial, lawan mampu mengambil poin dalam drama deuce di rubber game.
Atas hasil ini, Fajar/Rian gagal membalaskan kekalahan pada pertemuan terakhir yang terjadi pada ajang BWF World Tour Finals 2022.
Jalannya Pertandingan
Fajar/Rian mengawali gim pertama dengan tertinggal terlebih dahulu setelah pasangan Liu/Ou mencetak tiga angka secara beruntun.