Quartararo sukses memenangi tiga dari 10 balapan pertama dan tiga kali finis kedua.
Akan tetapi, sejak retired di Assen, Belanda Quartararo sulit kompetitif.
El Diablo -julukan Quartararo- hanya dua kali naik podium setelah finis kedua di Austria dan ketiga di Malaysia.
Quartararo bakan tiga kali gagal mendulang poin setelah retired di Aragon dan Australia dan meraih hasil mengecewakan di Thailand saat finis ke-17.
"Jadi saya tidak menganggap finis kedua sebagai hasil yang negatif, tapi itu memang musim yang berat, sulit. Itu adalah, seperti kata pepatah, sebuah pil pahit," tegas Lin Jarvis.
"Faktanya memang pada tahun lalu kami tidak memiliki apa yang kami butuhkan dan tidak dapat memberikan yang dibutuhkan pebalap. Mudah-mudahan akan lebih baik pada tahun ini," pungkas Jarvis.
(Tribunnews.com/Giri)