Musim selanjutnya, Wilda yang masih menjadi Elektrik PLN kembali menggapai laga puncak yang berujung juara.
Dua musim bersama Elektrik PLN membuat Wilda memutuskan untuk hengkang dan membela Bandung BJB Pakuan di Proliga 2018.
Bersama Bandung BJB Pakuan, Wilda sukses melenggang ke laga puncak. Sayang, di partai final, Bandung BJB Pakuan kalah dari tim Jakarta Pertamina.
Final kelima dirasakan Wilda saat membela Jakarta PGN Popsivo Polwan. Tak hanya sampai di situ, middle blocker Timnas Indonesia ini sukses membawa PGN Popsivo menjadi juara Proliga 2019.
Final keenam yang berujung menjadi juara ialah pada musim Proliga 2022 saat membela Bandung BJB Tandamata. Dan pada musim 2023, Wilda kembali membawa tim voli asal Jawa barat ini melenggang ke partai puncak.
2. Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia Tersingkir
Kekalahan atas Bandung BJB Tandamata membuat Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia dipastikan tak bisa mengulang sukses musim lalu ketika menjadi runner-up.
Gresik Petrokimia kini tercecer di peringkat empat klasemen final four Proliga 2023 putri. Mereka mengemas lima poin hasil dari lima pertandingan.
Meskipun masih memiliki satu pertandingan sisa, namun Hany Budiarti dan kolega sudah tak mungkin menutup babak empat besar di posisi dua teratas.
Mereka menjadi tim putri pertama yang mengikuti jejak Surabaya BIN Samator (putra) tak lolos grand final.
3. Peluang Bandung BJB Tandamata Back to Back
Bandung BJB Tandamata memiliki kesempatan untuk back to back juara Proliga.
Terakhir kali tim voli putri yang mampu mengukir prestasi serupa ialah Jakarta Elektrik PLN musim 2016 dan 2017. Elektrik PLN juga menjadi tim putri pertama yang mampu merengkuh hattrick juara Proliga beruntun.
Wilda Nurfadhilah cs menunggu lawan yang akan dihadapi pada laga final, antara Jakarta BIN dan Jakarta Pertamina Fastron.
(Tribunnews.com/Giri)