Selain memiliki label penguasa Sirkuit Sachsenking, Jerman, Marc Marquez juga bisa dibilang sebagai penguasa GP Amerika, Austin saat ini.
Dia layak dilabeli "Sherrif" alias penguasa daerah MotoGP Amerika karena jumlah kemenangannya yang dalam satu dekade terakhir sangatlah dominan.
Terhitung sejak Marc Marquez debut di kelas premier musim 2013, Marc Marquez membukukan tujuh kemenangan di grand prix Amerika (2013-28 dan 2021). Ini dengan catatan race di Amerika berlangsung di sejumlah sirkuit, mulai dari COTA dan Laguna Seca.
Dua kali Marc Marquez gagal menang di grand prix Amerika ialah musim 2019 dan 2022. Saat MotoGP Amerika 2019, kemenangan diraih oleh Alex Rins.
Sedangkan pada musim lalu, podium utama diraih Enea Bastianini. Saat itu pembalap berjuluk The Baby Alien ini tak balapan karena tengah menjalani recovery cedera.
2. Ajang Unjuk Gigi bagi Rider yang Jago Nikung
Selain menjadi wilayah kekuasaan Marc Marquez, COTA juga jadi sirkuit paling banyak tikungan di MotoGP musim ini dengan total ada 20 tikungan.
COTA juga jadi sirkuit dengan tikungan ke kiri paling banyak dengan jumlah 11 tikungan.
Artinya, pembalap dengan kemampuan cornering (menikung) terbilang spesial bisa memanfaatkan keuntungan ini. Ducati menjadi satu di antara pabrikan yang sulit meraih kemenangan di COTA.
Dengan spesifikasi jumlah tikungan sebanyak 20, sulit bagi Desmosedici Ducati yang terkenal powernya di lintasan lurus untuk tampil superior di sini.
3. Anti-Clockwise
Sirkuit yang dirancang oleh arsitek Jerman Hermann Tilke terbilang unik.
Fakta menarik COTA lain adalah jadi sirkuit anti-clockwise pertama jadi venue MotoGP 2023. Anti-clockwise adalah arah atau putaran sirkuitnya berlawanan arah jarum jam.
Atau boleh disebut juga dengan sirkuit yang tikungan ke kirinya lebih banyak dari arah kanan.