“Pada balapan kali ini, COTA memiliki empat jenis aspal berbeda dalam satu lintasan. Anda dapat menanganinya dengan baik di tempat kering, tetapi akan lebih sulit di tempat basah," buka Bagnaia seperti yang dikutip dari laman Speedweek.
"Bahkan dalam kondisi kering, saat Anda mengerem sebelum tikungan 1, di mana permukaan trek tergores, Anda bisa merasakan roda depan terkunci. Hal-hal ini diperkuat dalam keadaan basah,” kata Bagnaia beberapa hari sebelum main race.
Luca Marini juga sempat mengeluh soal kualistas aspal COTA. Bedanya, ia mampu mencapai finis di MotoGP Amerika ini, bahkan ikut naik podium.
"Permukaan adalah bencana. Kami mengadakan pertemuan dengan Komisi Keamanan dan DORNA tahun lalu dan menyampaikan dengan jelas bahwa kami tidak dapat melanjutkan di sini seperti ini," terang Marini dilansir Speedweek.
"Tetapi tidak ada yang terjadi. Bahkan menjadi lebih buruk," katanya menambahkan.
Kehati-hatian Adik Valentino Rossi ini berbuah manis dengan ia finis di posisi runner up di belakang Alex Rins.
Baca juga: Klasemen MotoGP 2023: Bagnaia Gagal Ungguli Bezzecchi Setelah Jatuh di COTA, Alex Rins Melesat
Alex Rins Ulangi Kisah Sukses Honda di COTA
Keberhasilan Alex Rins memenangi balapan di COTA ini menyajikan satu fakta menarik bagi tim Honda.
Selama ini, COTA lekat dengan nama Marc Marquez. Pembalap asal Spanyol itu telah memenangi banyak balapan di COTA.
Sejak debut ke kelas premier musim 2013, Marc Marquez membukukan tujuh kemenangan di COTA (2013-2018 dan 2021).
Marc Marquez hanya kehilangan dua kali podium kemenangan, yakni musim 2019 dan musim 2022.
Musim lalu, pembalap berjuluk The Baby Alien ini absen saat grand prix Amerika karena mengalami cedera.
Marquez sendiri absen balapan di COTA ini lantaran cedera yang belum sembuh.
Namun dengan kemenangan Honda ini, menjadikan Alex Rins mengulangi kisah sukses Marc Marquez di COTA.