Tujuan diberikannya kesempatan Fahry Septian Putratama, Boy Arnez, Agil Angga Anggara dan Hendra Kurniawan bertujuan untuk melakukan regenerasi.
Timnas voli putra Indonesia membutikan andalan baru setelah Sigit Ardian, Agung Seganti, hingga Rendy Tamamilang membutuhkan pengganti sepadan.
Meski pemain muda membutuhkan jam terbang, namun langkah tersebut wajib ditempuh guna menjaga status raja voli ASEAN tetap disanding Indonesia.
-Kualitas Skuad Tak Pincang
Salah satu yang menarik dari skuad voli putra Indonesia di SEA Games 2023 ialah kualitas yang tak berbeda jauh antar pemain.
Bahkan di posisi setter dan outside hitter, semuanya merupakan pemain utama saat berlaga di Proliga 2023.
Nizar Zulfikar dan Dio Zulfikri memiliki kualitas umpan mumpuni. Keduanya bahkan tergabung dalam skuad Merah-Putih saat meraih medali emas di SEA Games 2021.
Sedangkan Boy Arnez, Fahry Septian dan Agil Angga Anggara tak kalah apik jika dikomparasikan dengan Farhan Halim dan Doni Haryono yang secara pengalaman jauh lebih 'senior'.
Kekurangan
-Durasi Pemusatan Latihan Mepet
Bukan hal yang baru melihat persiapan mepet Timnas voli Indonesia menghadapi helatan SEA Games. Kondisi serupa juga terjadi saat Rivan Nurmulki dkk berjuang di SEA Games Vietnam.
Saat itu tim yang juga dibesut Jeff Jiang Jie hanya memiliki waktu berlatih bersama sekitar 1 bulan. Lebih pendek dua bulan dari persiapan SEA Games 2019 di Filipina.
-Tidak Ada Laga Uji Coba Sepadan
Jika melihat tim-tim lain seperti Filipina, Malaysia, dan Singapura memiliki persiapan yang jauh lebih matang.