Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kegigihan Ronal Siahaan akhirnya berbuah manis dengan terpilihnya menuju Road to UFC season 2, di Shanghai, China.
Prajurit Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) berpangkat Pratu itu akan menghadapi petarung asal Jepang, Rei Tsuruya, Sabtu (27/5/2023).
Ronal Siahaan pun menceritakan kisahnya ketika meniti karier menjadi petarung seni beladiri campuran (MMA).
Perjalanan panjang itu dimulai pada saat dirinya mengikuti seleksi minat bakat di kesatuannya.
Dalam wawancara khusus bersama Tribun Network, Ronal menceritakan prosesnya menuju ke kancanh internasional.
Tak hanya itu, petarung berusia 26 tahun itu juga memiliki sejumlah permintaan dan juga harapan ketika dirinya kembali dari Negeri Tirai Bambu.
Ronal melemparkan sejumlah keinginan yang ia harap bisa 'diaminkan' oleh pemangku kepentingan.
Berikut wawancara khusus Tribun Network bersama Ronal Siahaan yang diwadahi Mola TV, Rabu (25/5/2023).
*Bisa diceritakan proses awal meniti karier di MMA?*
Untuk pertama kali saya masuk dunia MMA itu saya sudah menjadi prajurit. Saya di Divisi 1 Kostrad. Dulu Divisi 1 mengadakan rekrutmen untuk atlet-atlet yang memiliki niat atau bakat khususnya MMA, saat itu saya masih tergabung dengan beladiri Yongmodo.
Saya mengajukan diri bahwa saya ingin ke dunia beladiri MMA, baru setelah itu saya gabung ke pemusatan latihan (TC) di Bogor. Baru MMA Indonesia saya masuk, dan kemarin terbaik se-Indonesia.
*Dalam karier sebagai petarung, apakah sempat terkendala perizinan, mengingat anda prajurit aktif?*
Untuk perizinan, saya selalu diizinkan, selalu diberi izin dan disupport pimpinan saya. Pesan dari pimpinan saya itu tetap menjaga nama baik satuan, diri sendiri, dan sekarang bermain di internasional saya tidak hanya membawa nama baik instansi, tapi juga nama baik negara.