"Marc Marquez telah menggunakan motor ini selama bertahun-tahun, dia tahu persis apa yang dibutuhkan motor ini untuk bekerja. Dia adalah pembalap terbaik di grid," terang Joan Mir, dikutip dari laman Mowmag.
"Marc berhasil menyamarkan batasan kendaraan dengan gaya mengemudinya sendiri yang tidak hanya berasal dari bakatnya tetapi juga dari pengalamannya selama bertahun-tahun bersama Honda," terangnya menambahkan.
Sebelumnya, Marquez meminta Joan Mir untuk tak takut mengalami kecelakaan. Hal ini merujuk kepada kuda besi pabrikan Honda yang terbilang 'kurang ramah' bagi pembalap kecuali Marquez.
"Honda adalah motor di mana jika Anda ingin menemukan batasnya, Anda harus terjatuh; dan di situlah kepercayaan diri dan keberuntungan harus membantu Anda," ujar pemilik 8 gelar juara dunia.
Namun belum setengah musim berjalan, Joan Mir sudah tak kuasa menahan realita bahwa dirinya menjadi rider dengan presentase crash tertinggi di musim ini.
"Untuk melaju kencang dengan motor ini, Anda perlu mengambil risiko. Setiap kali saya mencoba saya jatuh," terang pembalap asal Spanyol.
"Di masa lalu, saya melakukan hal yang sama dengan Suzuki dan berjalan dengan baik, tapi sekarang saya malah jatuh terus. Saya muak dengan situasi sekarang," keluh Joan Mir.
Alex Rins, sejatinya menghadapi situasi yang sama.
Meski membela tim satelit LCR Honda, akan tetapi pembalap yang juga pernah membela Suzuki ini sedikit lebih baik ketimbang Joan Mir.
Alex Rins sudah menyumbangkan satu kemenangan bagi Honda pada seri MotoGP Amerika 2023 di COTA.
(Tribunnews.com/Giri)