TRIBUNNEWS.COM - Kisruh proyek pembangunan Sirkuit Mandalika yang konon meninggalkan utang mencapai Rp 4,6 Triliun sedikit banyak mengganggu event balap MotoGP yang akan terselenggara di Lombok pada Oktober nanti.
Satu imbas dari polemik Sirkuit Mandalika ialah lahirnya wacana dihentikannya event World Superbike (WSBK), yang juga tidak menutup kemungkinan akan menyeret MotoGP.
Namun merujuk kepada kalender MotoGP 2023, Dorna masih mencantumkan balapan Sirkuit Mandalika yang akan berlangsung 15 Oktober nanti.
Sebagaimana yang diketahui, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) alias InJourney melaporkan Sirkuit Mandalika di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat masih merugi.
Baca juga: Sirkuit Mandalika Kena Denda jika Tak Patuhi Kontrak Gelar MotoGP hingga Tahun 2025
Salah satu penyebab kerugian terbesar adalah penyelenggaraan World Superbike (WSBK).
Gelaran balap WSBK menimbulkan kerugian Rp100 miliar. Pasalnya, ajang tersebut tidak menarik bagi investor untuk menjadi sponsor.
Pun dengan MotoGP Mandalika yang tersaji musim lalu juga meninggalkan kerugian hingga Rp50 miliar. Kendati demikian, acara ini cukup menarik sponsor sehingga bisa tetap dilaksanakan.
Kondisi ini kemudian membuka wacana penghapusan WSBK dari Sirkuit Mandalika.
Sedangkan untuk event balap MotoGP, coba dipertahankan.
Menariknya di tengah polemik kisruh proyek Sirkuit Mandalika yang meninggalkan utang hingga trilunan rupiah, para pembalap MotoGP 2023 diketahui sudah mem-booking hotel tempat menginap di Lombok.
Tepatnya untuk seri MotoGP Mandalika, Oktober nanti, Marc Marquez, Francesco Bagnaia, Fabio Quartararo hingga para rider lainnya sudah memesan hotel menginap selama untuk kurun waktu 6 hari.
Kabar kepastian pemesanan hotel yang dilakukan oleh pembalap MotoGP 2023 disampaikan oleh Humas Mandalika Hotel Association, Lalu Alamin.
Ditambahkannya, rata-rata kamar hotel di kawasan Mandalika sudah penuh dipesan tak hanya oleh pembalap, namun juga kru setiap pabrikan tim MotoGP 2023.
"Saat ini dipastikan banyak kamar hotel yang mem-block ketersediaan kamar saat event berlangsung selama enam hari enam malam," terang Lalu Alamin, dikutip dari TribunLombok.