Saat ini Martin menduduki posisi dua klasemen MotoGP 2023. Dia membukukan 159 poin.
Sedangkan Enea Bastianini mengemas 18 angka.
Permintaan Valera yang ingin melihat Jorge Martin menggantikan Enea Bastianini pun mendapatkan respons panas Carlo Pernat.
Manajer Enea Bastianini tersebut tak terima jika kliennya yang musim ini bergulat dengan cedera, tiba-tiba digusur oleh Jorge Martin.
"Musim lalu Martin memang menjadi yang terdepan untuk naik ke tim pabrikan. Namun faktanya, Bastianini mampu tampil apik (di Gresini) dan akhirnya terpilih (gabung tim pabrikan," balas Carlo Pernat di lain kesempatan.
Pria yang juga pernah bermitra dengan Valentino Rossi ini memberikan jalan tengah jika benar nantinya Jorge Martin mampu finis di depan Bastianini, Bagnaia atau bahkan Marco Bezzecchi.
"Jika Jorge (Martin) memenangkan kejuaraan dunia atau dalam hal apa pun bertarung sampai akhir dan jika dia berhasil untuk tetap mengungguli Enea Bastianini dan Marco Bezzecchi dan mungkin juga Pecco Bagnaia, maka mereka harus memberinya motor tim pabrikan, menghindari terulangnya kesalahan yang mereka buat tahun lalu," sambung Pernat.
2. Yamaha Jadi Opsi Kedua
Faktanya memang Ducati sudah memutuskan untuk tetap menduetkan Francesco Bagnaia dan Enea Bastianini di MotoGP 2024.
Ini yang kemudian memicu potensi Jorge Martin meninggalkan Pramac Ducati di akhir musim terbuka lebar.
Apalagi niat Valera selaku manajer ialah membawa kliennya menjadi pembalap tim pabrikan.
Berkaca dari perkembangan, Jorge Martin bisa berlabuh ke Yamaha menjadi tandem Fabio Quartararo. Mengingat Franco Morbidelli dalam beberapa pekan terakhir diisukan bergabung ke Mooney VR46 milik Valentino Rossi.
"Tujuan saya ialah melihatnya (Jorge Martin) memperkuat tim pabrikan," terang Albert Valera.
Yamaha jelas menjadi opsi terakhir, dan cenderung sulit untuk mendapatkan anggukan dari Jorge Martin.