"Lawan (Bahrain) memiliki keunggulan ofensif. Namun itu bukan kali pertama kami alami, Indonesia juga mempunyai keunggulan itu dalam hal penyerangan," buka Park Ki-won, dikutip dari laman TheSportTimes.
"Saya meminta kepada para pemain untuk menikmati pertandingan. Salah satu kunci suksesnya ialah melakukan servis yang menyerang"
"Apa yang kami lakukan saat menghadapi Indonesia juga akan diterapkan melawan Bahrain."
Thailand dalam kondisi nothing to lose ketika menghadapi Bahrain. Park Ki-won meminta anak asuhnya semua tampil lepas, karena sejak awal tidak diberikan target untuk menjadi juara.
"Saya tidak ingin pemain gelisah, ini momen final, kalah dan menang itu biasa. Jika kalah, saya akan menanggung kesalahan itu," aku pelatih asal Negri Ginseng ini.
Thailand memang tampil jauh berbeda dibanding SEA Games 2023 lalu.
Tampil di Kamboja, tim voli putra Negri Gajah Putih ini justru gagal merebut medali sama sekali. Itu menjadi kali kedua beruntun dialami Thailand pada pagelaran SEA Games.
Padahal jika merujuk kepada prestasi, tim voli putra Indonesia adalah tim tersukses kedua di SEA Games lewat 8 keping medali emas.
Kini, di AVC Challenge Cup 2023, Thailand membuktikan mentalitasnya.
"Hasil yang bagus sejauh ini. Bahrain tim yang kuat, dan abaikan peringkat mereka saat ini," sambungnya menambahkan.
Tim yang meraih gelar juara AVC Challenge Cup 2023 berhak melaju ke FIVB Challenger Cup 2023 di Qatar. Kejuaraan voli tersebut menjadi filter terakhir untuk promosi ke VNL 2024.
(Tribunnews.com/Giri)