"Untuk Marc Marquez, berulang kali kami telah mengatakan bahwa jika dia bergabung, maka pembalap (Marquez) yang mendapatkan pujian. Namun jika sebaliknya, itu salah motor."
"Musim ini buruk baginya, namun itu bukan salahnya. Hanya saja gaya balapan dari Marc Marquez tidak cocok dalam perkembangan MotoGP saat ini," sambung Stefan Pierer.
Namun dia juga tak ingin mengetok palu bahwa Marquez bergabung ke KTM adalah hal yang tidak mungkin.
"Saya tidak mengatakan transfer Marc Marquez ke KTM itu tidak mungkin, tapi itu akan berimbas buruk terhadap kami," kata Stefan Pierer.
Potensi Marquez untuk bergabung ke KTM di musim depan bisa dikatakan tidak ada. Namun itu beda cerita ketika kontraknya bersama Honda telah berakhir.
2. Joan Mir Merapat ke Gresini Ducati
Realitanya Honda tak hanya terancam kehilangan Marc Marquez, namun juga Joan Mir. Juara dunia MotoGP 2020 ini semakin dekat kepindahannya ke tim Gresini Ducati pimpinan Nadia Pandovani.
Potensi bagi Joan Mir join Gresini jelas lebih terbuka lebar ketimbang Marc Marquez hengkang ke KTM.
Ada satu tempat pembalap dari Gresini yang dipastikan kosong untuk musim 2024. Tim yang bermitra dengan Ducati ini memang sudah menjamin Alex Marquez tetap bertahan di MotoGP musim depan.
Namun tidak dengan tandemnya. Fabio Di Giannantonio. Performa pembalap asal Italia ini terbilang paling jeblok jika dibanding dengan 7 rider Ducati lain.
Hal itu yang kemudian membuat Gresini berpeluang tak memperpanjang kontrak Diggia.
Satu kursi pembalap kosong inilah yang kemudian menghadirkan banyak spekulasi siapa yang akan mengisi.
Ada beberapa kandidat menjadi tandem Alex Marquez di MotoGP 2024, di antaranya Tony Arbolino, Marco Bezzecchi, Johann Zarco dan Joan Mir.
Nama terakhir menjadi yang paling berpeluang karena secara kualitas dan pengalaman jelas terujinya.