Kendati demikian, Ita Yuliati mengatakan bahwa pihaknya akan terlebih dahulu membuat aturan sesuai dengan yang ada di Federasi Senam Internasional (FIG).
Langkah tersebut dilakukan karena parkur masih terbilang olahraga baru di Indonesia sehingga belum dinaungi oleh regulasi.
"Ya Indonesian Parkour Society itu sangat besar, banyak sekali di Indonesia dan sudah berkembang, mereka tak ada kompetisi tapi mereka suka ada jamming session, berkumpul dan melakukan ekshibisi sendiri," ujar Ita Yuliati.
"Untuk mengadakan suatu kompetisi maka di bawah FIG dan Persani sehingga kami membuat regulasi untuk diikuti dalam kompetisi agar semua lebih aman," imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Presiden FIG Morinari Watanabe menilai parkour di Indonesia berpeluang menjadi besar karena melihat animo di Brick Parkour Asian Tour 2023.
Pria asal Jepang itu pun meyakini suatu saat nanti olahraga parkur bisa dipertandingkan di Olimpiade.
"Ekosistem parkur di masa depan bisa menjadi disiplin olimpiade. Anda tahu sekarang mulai di tempat yang tepat," tutur Watanabe.
"Jadi semua orang di sana tentang peluang untuk negara yang bakal menjadi terdepan di parkour Indonesia memiliki peluang itu. Sekarang semua orang sama, setiap negara memiliki kesempatan," jelasnya.
Brick Parkour Asian Tour 2023 Jakarta Series didukung penuh oleh Alita, AEON Mall BSD City, AEON Credit Service, AEON, Fast, NEC, Bank Mandiri, RS EMC Tangerang, DRX, Apsari Artisan, dan iMSPORTs.
Sumber FOTO: Kementrian Pemuda dan Olahraga