"Ikuti Kata Hatimu," tambah Doni dalam unggahannya tersebut.
Wilda memang menjadi pemain paling senior di Timnas voli putri Indonesia bersama Agustin Wulandhari.
Secara mentalitas dan pengalaman, kehadiran Wilda jelas dibutuhkan.
Namun kembali lagi, regenerasi skuad voli putri Indonesia sangat dibutuhkan. Apalagi di posisi middle blcoker yang dihuni WIlda, banyak talenta muda mulai bermunculan.
Sebut saja Shella Bernadetha, Myrasuci Indriani, Shintia Alliva hingga Dhea Cahya merupakan quicker muda yang siap menggantikan Wilda jika benar memutuskan pensiun dari timnas.
Kendati demikian, ada kerugian yang akan dialami oleh Indonesia jika endingnya pevoli yang akrab disapa Teh Kiwil ini memutuskan mundur dari skuad Merah-Putih.
Pertama jelas kualitas dan jam terbang. Membela Timnas Indonesia selama 12 tahun jelas bukan kurun waktu singkat, selama itu, Wilda menjelma menjadi middle blocker terbaik Indonesia.
Dia memiliki permainan mumpuni untuk mengemban tugas sebagai seorang quicker.
Kedua jelas kepemimpinan. Sebagai pemain senior, Wilda menjadi panutan bagi juniornya seperti Shintia, Shella, hingga Arnetta Putri.
Mengemban tugas sebagai kapten membuktikan bagaimana sisi leadership yang dimiliki kekasih Doni Haryono tersebt.
Dan terakhir ialah daya tarik. Kehadiran dara 28 tahun tersebut memberikan dampak positif bagi perkembangan voli di Indonesia yang sebelumnya belum begitu populer.
Bahkan, media luar negeri sempat melakukan peliputan terkait penggunaan jilbab Wilda.
Insiden Wilda Batal Dapat Penghargaan
Wilda Nurfadhilah mendapat insiden kurang menyenangkan saat pengumuman peraih penghargaan individu SEA V League 2023 Leg 2, Minggu (13/8/2023).