News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bulu Tangkis

Dokter Gizi PBSI Buka Suara soal Kondisi Tubuh Rehan Naufal yang Dianggap Kelebihan Berat Badan

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasangan ganda campuran Indonesia, rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati ketika berhasil menang di perempat final French Open 2022 dan melaju ke babak semifinal, Sabtu (29/10/2022) dini hari WIB. PBSI buka suara soal kondisi tubuh Rehan Naufal Kusharjanto yang dianggap kelebihan berat badan menyusul viral foto perut buncitnya ketika berlaga di China Open 2023.

Baca juga: Buntut Kiritk PBSI Malah Berujung Bully Rehan Naufal, Sampai Batasi Komen Instagram

Dikatakan Paulina, tipe badan seseorang berbeda-beda. Sehingga memang butuh effort yang lebih untuk membentuk tubuh yang sesuai untuk seorang atlet.

"Harus diakui, tipe badan seseorang itu berbeda-beda. Ada yang bawaannya sudah kurus dan atletis, namun ada pula yang berisi, sehingga perlu effort lebih untuk membentuk tubuh yang sesuai untuk seorang atlet," kata dokter gizi pelatnas PBSI itu.

Ia menambahkan, secara umum indeks massa otot dan lemak atlet-atlet di pelatnas, hasilnya baik. Pun demikian untuk massa lemak.

Untuk diketahui, standar indeks massa lemak tubuh untuk atlet putra 10-18 tahun dan 18-26 tahun (putri).

Ini merupakan standar massa lemak di dalam tubuh. Jika kurang dari angka itu, biasanya akan ada perlakuan khusus, seperti menu tambahan dengan minum susu bagi atlet.

"Nutrisi dan gizi semua atlet di pelatnas hari-harinya semua dikontrol. Sudah pasti dengan berdasarkan hasil timbangan yang mencakup komposisi tubuh," aku Paulina.

"Dari situ kami tahu asupan apa yang harus ditambah atau dikurangi untuk atlet tersebut. Misalnya asupan dengan penambahan susu dengan tinggi kalori atau dengan defisit kalori," tutur Paulina.

Baca juga: Pemain Badminton Lisa Soroti Selebrasi Bucin Arhan, Fikri Langsung Beri Respons

Namun meski dalam angka normal, pihaknya tetap mendiskusikan dengan atlet yang bersangkutan apakah sudah cukup nyaman dengan komposisi tubuh tersebut.

Hal ini cukup penting lantaran berpengaruh pada kelincahan, endurance serta power dari sang atlet ketika bertanding nantinya.

Paulina sendiri terus mengedukasi dan meminta kesadaran atlet, terutama saat mengikuti turnamen di luar negeri untuk memperhatikan soal gizi dan nutrisinya, serta dalam memilih makanan yang baik.

"Kendala atlet saat bertanding di luar negeri adalah soal asupan makan banyak. Namun, tidak diimbangi dengan latihan yang berat seperti yang mereka dapatkan sehari-hari di pelatnas."

"Akibatnya, seringkali sepulang dari pertandingan di luar negeri, berat badan atlet cenderung naik," ujar Paulina.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini