TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Atlet menembak Tanah Air, Muhammad Sejahtera Dwi Putra sukses mengharumkan Indonesia dengan meraih dua medali emas pada Asian Games 2022, Hangzhou, China, 25 dan 26 September 2023.
Tera, sapaan akrabnya meraih medali emas saat turun pada nomor 10 meter running target dengan mencetak skor 578 dari 15 kali tembakan.
Kemudian emas kedua didapatkan pada nomor 10 m running target mixed run. Ia meraih poin tertinggi, 378 dari 11 peluru.
Prestasi tertinggi tera selama menjadi atlet menembak Indonesia, dikatakannya tak terlepas dari kerja keras dan konsistensi dirinya saat berlatih.
Bahkan ia menceritakan saat persiapan menuju Asian Games 2022, dirinya harus dihadapi dengan tidak optimalnya mesin menembak yang ada di Indonesia, hingga akhirnya ia dan tim dikirim ke Korea Selatan untuk menjalani pemusatan latihan.
“Selama persiapan itu banyak dukanya ada trouble dari mesin yang kita pakai. Banyak perbaikan. Jadi kalau kita nembak ini tidak ada hasilnya.
Ya dianggap saja kena semua gitu, tidak ketahuan kena dimana. Latihan tetap jalan tapi tidak ada evaluasi,” kata Tera dalam bincang-bincang bersama Tribun Network di Kantor Tribun Network, Jakarta, Jumat (6/10/).
“Dari PB (Perbakin) juga sudah banyak berupaya untuk perbaikan, panggil orang yang ahli mesinnya tapi tetap saja tiga hari benar terus rusak lagi, jadi kurang intensif. banyak dukanya. Setelah itu kia dikirim ke Korea untuk latihan di sana sebelum tampil di Asian Games,”
“Setelah kerja keras di persiapan, alhamdulillah hasil ini (dua medali emas) jadi Sukanya buat saya. Jadi duka dulu baru sukanya,” ujar Tera.
Pria berusia 26 tahun tersebut juga bercerita kesuksesan pada Asian Games tahun ini karena dirinya merasa lebih fokus – tidak ada pikiran apapun, yang itu menurutnya jadi kunci kesuksesan atlet menembak.
Menurut Tera, saat pertandingan menembak dimulai, ketenangan dan fokus pikiran jadi penentu hasil yang akan didapatkan.
Bahkan Tera membeberkan dirinya hanya mampu meraih medali perak pada Asian Games 2018 Jakarta-Palembang lalu karena dirinya mengaku tidak fokus saat bertanding.
“Ya, waktu Asian Games 2018 saya punya pengalaman pahit. Waktu itu saya dapat perak, mungkin karena waktu itu punya pasangan kan belum menikah Nah kondisi-kondisi itu terbawa, apalagi kalau dia marah, jadi tidak konsen di pertandingan,” ujar Tera.
“Jadi menembak itu unik, mainnya di pikiran. Kalau pikiran kita jernih, fokus di nembak, itu enak nembaknya tapi kalau pikiran kemana-mana pasti terlintas.